Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Akankah Hamilton Mencetak Sejarah di Ajang F1 Terseru Musim Ini?

2 Desember 2021   10:01 Diperbarui: 2 Desember 2021   10:08 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketegangan berlanjut di sirku. Photo: Peter Van Egmond/Getty Images  

Tidak ada yang memprediksi sebelumnya bahwa Fi musim ini menjadi musim terseru yang pernah ada karena siapa yang akan menjadi juara masih belum  dapat diprediksi  di dua balapan terakhir ini.

Sampai saat ini Verstappen memang masih unggul 8 poin jika dibandingkan dengan perolehan poin Hamilton, namun 2 kali kemenangan yang diraih oleh Hamilton di dua balapan terakhir  menjadi tren yang sangat bagus sekaligus  modal untuk memenangi dua balapan  yang terakhir ini.

Misteri siapa yang akan memenangi F1 musim ini tampaknya akan terus berlanjut di kedua balapan terakhir ini karena kedua pembalap maupun perancang mesin mobil balapnya masih awam dengan trek di Arab Saudi dan Abu Dhabi yang telah mengalami renovasi yang cukup berarti.

F1 musim tahun ini tentu saja akan memiliki makna yang berbeda bagi kedua pembalap yang bersaing sangat ketat ini.

Bagi Verstappen kemangan di musim ini merupakan pembuktian munculnya generasi milenial  sekaligus akan mengakhiri dominasi Mercedes yang cukup lama di ajang ini.

Hal yang sama juga berlaku bagi Hamilton karena kemenangan di musim ini akan memberikan makna tersendiri.

Jika menang maka Hamilton akan memecahkan sejarah dengan mematahkan rekor kemenangan Schumacher yang memenangi F1 sebanyak 7 kali yaitu  dengan kemenangan 8 kali tentunya.

Kemenangan di musim ini akan sangat berarti bagi Hamilton karena kemungkinan rekor yang dicapainya jika hal ini terjadi  akan bertahan sangat lama atau kemungkinan abadi tidak terpecahkan.

Ilustrasi: skysports.com   
Ilustrasi: skysports.com   

Sebagai gambaran berdasarkan  data resmi yang dikeluarkan oleh Forix F1,  ada 10 pembalap  yang secara resmi memegang rekor dalam hal jumlah kemenangannya.  

Diantara kesepuluh pembalap tersebut rekor kemangan sebanyak 7 kali dipegang oleh Lewis Hamilton dan Michael Schumacher.

Selanjutnya rekor kemenganan 5 kali dipegang oleh Juan Manuel Fangio; Alain Prost dan Sebastian Vetter sebanyak 4 kali; Jackie  Stewart,  Ayrton Senna, Niki Lauda, Nelson Piquet dan Jack Brabham meraih kemenanagn masing masing 3 kali.

Bukan hanya rekor kemenangan yang akan diraih Hamilton jika dirinya berhasil memenangi musim ini namun juga meneruskan tradisi dominasi Mercedes yang selama  ini belum mendapatkan tantangan yang berarti.

Tantangan yang berarti memang diperlihatkan oleh Red Bull Honda di dua masim  terakhir ini utamanya di musim ini. Di musim ini dominasi Mercedes memang tampak mulai goyah ketika Verstappen beberapa kali mengungguli Hamilton dan sering kali meraih pole  position mengalahkan Hamilton.

Ajang F1 musim ini memang dinilai seru karena saat ini kedua pembalap memiliki performa yang prima sehingga siapa yang  akan menang perhitungannya sangat rumit karena banyak sekali kombinasi kemungkinan dari  capaian kedua  pembalap ini  dua balapan terakhir ini yang akan menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara.

Ketegangan berlanjut di sirku. Photo: Peter Van Egmond/Getty Images  
Ketegangan berlanjut di sirku. Photo: Peter Van Egmond/Getty Images  

Dari segi mesin dan kecepatan Red Bull di babak kualifiasi memang lebih cepat masing  masing sebesar 0.014 detik untuk paruh pertama musim ini dan meningkat keunggulannya menjadi 0.248 detik untuk paruh kedua musim ini

Kecepatan di babak kulifikasi memang sangat menentukan di ajang F1 namun bulanlah satu satunya penentu kemenangan.

Namun demikian, dalam banyak kasus mobil yang tercepat di babak kualifikasi belum terntu keluar sebagai pemenang.

Secara keseluruh kecepatan mobil Mercedes memang lebih unggul dibandingkan dengan Red Bull utamanya di jalur lurus.

Performa Red Bull dan Mercedes di dua ajang terakhir  ini memang sangat ditentukan oleh jenis sirkuitnya.

Kondisi sirkusi di Arab Saudi dan Abu Dhabi memang menjadi misteri tersendiri bagi kedua fabrikan mobil ini karena disamping kondisi dan tipe sirkuitnya yang sangat khas juga akan ditentukan oleh performa pembalapnya.

Penentuan siapa yang akan menjadi juara juga akan sangat ditentukan oleh strategi pit stop dan pergantian ban yang akan diterapkan oleh kedua tim.

Umum kondisi dan performa ban akan sangat ditentukan oleh keahlian pembalap dalam memacu dan melakukan pengereman di sirkuit yang berbeda ini. 

Ditambah lagi suhu yang panas dan kering tentunya akan menjadi ujian tersendiri yang sangat menentukan performa mobil dan performa ban nya.

Ketegangan antara Hamilton dan Verstappen ternyata  merembet ke Mercedes dan red Bull.  Red Bull dan juga Verstappen mempertanyakan apakah wing  belakang yang digunakan Mercedes menyalahi aturan.

Red Bull memang di 3 balapan terakhir memang  mengamami masalah  dengan wing belakangnya utamnya setelah DRS diaktifkan yang mengakibatkan wing nya mengalami  getaran yang berpengaruh  pada kecepatan mobil.

Ajang F1 menang merupakan olahraga yang sangat komplek dan rumit, sehingga kememangan bukan semata mata akan ditentukan oleh kehandalam pengemu inya semata namun juga kerja sama tim dan strategi.

Di dua ajang balapan terakhir ini,  sirkutnya mengamali perubahan yang cukup drastis sehingga tetap akan menjadi misteri bagi kedua pemabalap.

Siapapun yang akan menorekkan  kemenanagan dalam ajang F1 akan mencatat sejarah, namun jika Hamilton keluar sebagai juara maka akan menjadikan Hamilton sebagai pembalap terbesar sepanjang masa dan tentunya melambungkan reputasi Mercedes lebih tinggi lagi.

Pengalaman dan track record Hamilton yang sangat Panjang  tentunya akan sangat membantu baik secara  teknis maupun mental untuk  memenangkan F1 musim ini yang digadang gadang sebagai salah satu musim  yang paling seru dalam sejarah F1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun