Ibarat bangun pagi melihat sinar matahari pagi yang indah dan cerah, presiden Amerika George W. Bush pada tahun 2010 lalu menyatakan optimisnya ketika tantara Amerika dan sekutunya menginjakkan kakinya di Afghanistan 20 tahun yang lalu:
"Afghanistan adalah misi pembangunan negeri terbesar kita. Kita telah berhasil membebaskan mereka dari diktaktor yang primitif dan memiliki tanggung jawab moral meninggalkan Afghanistan dengan warisan kebaikan. Kita juga memiliki kepentingan untuk membangun masyarakat Afghanistan yang bebas, karena Afghanistan yang demokratis merupakan harapan kita untuk memerangi ekstrimis".
Namun kenyataan pahit yang terjadi beberapa bulan ini harus dihadapi Amerika. Puncak kekisruhan terjadi di bandara Kabul dimana puluhan ribu warga asing dan warga Afghanistan menunjukkan hal yang sangat jauh berbeda dari apa yang dikatakan oleh George W. Bush 20 tahun yang lalu.
Puncaknya ketika presiden Joe Biden menyatakan :
"Saya sama sekali tidak dapat mengerti mengapa rakyat Afghanistan tidak berkemauan untuk melawan pemerintahnya yang korup dan pemerintahan yang kami bangun demi kebaikan mereka?"
Pernyataan dua presiden Amerika jika ditelisik lebih dalam lagi memang menyiratkan adanya gap yang sangat besar antara pandangan Amerika dan pandangan rakyat Afghanistan.
Amerika mengasumsikan bahwa dengan menggelontorkan uang untuk mempersenjatai tentara Afghanistan dengan persenjataan modern, membentuk pemerintahan yang ada di bawah pengaruhnya dan juga membangun infrastruktur selama 20 tahun akan membuat negara ini lebih baik dan memiliki masa depan yang cemerlang.
Amerika dan sekutunya melupakan satu hal terpenting yang selama ini telah terjadi dan berakhir juga dengan kegagalan di beberapa negara di Afrika.
Situasi yang sangat mirip terjadi dibeberapa negara Afrika ketika Amerika dan sekutunya mencoba menerapkan strateginya yang sama menghalau Al Qaeda, Amerika mencoba membangun negara seperti Ethiopia, Kenya dan negara lainnya dengan mempersenjatai dan mendukung pemerintahan yang sehaluan berakhir dengan situasi yang hampir sama dengan Afghanistan.
Kegagalan Amerika dan sekutunya di Afghanistan mengingatkan kita semua bahwa kesejahteraan rakyat merupakan kunci segalanya.