Sebentar iagi Insyaallah umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan puasa Ramadhan di sekitar tanggal 13 April mendatang.
Indonesia masuk sebagai salah satu negara di dunia yang lama puasanya tidak terlalu berfluktuasi pada kisaran 12-13 jam setiap harinya, namun tidak demikian dengan negara lainnya di dunia.
Jika kita cermati maka  setiap tahun jatuhnya bulan Ramadhan akan bergeser lebih awal sekitar 10-12 hari. Hal ini disebabkan karena perhitungan jatuhnya bulan Ramadhan dimana ibadah puasa wajib dilakukan dihitung berdasarkan peredaran bulan yang setiap bulannya hanya ada 29-30 hari.Â
Berdasarkan perhitungan peredaran bulan ini juga  maka bulan Ramadhan akan jatuh lagi pada tanggal 13 April pada tahun 2054 mendatang.
Disamping adanya pergeseran bulan Ramadhan setiap tahunnya, lama puasa setiap harinya juga akan berubah ubah di setiap negara.
Dibelahan bumi selatan seperti misalnya  New Zealand dan Australia lama puasa hanya berkisar 11 jam, namun di belahan bumi utara seperti Norwegia dan Swedia lama puasa setiap harinya lebih dari 18 jam.
Ada femonena yang sangat menarik yang terjadi di belahan bumi bagian utara, lama puasa tahun ini sedikit lebih pendek jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.
Semakin pendeknya lama puasa  di belahan utara ini akan terus berlanjut sampai dengan tahun 2032 mendatang dimana bulan puasa akan jatuh pada musim dingin. Setelah tahun 2032 ini lama puasa akan memanjang lagi sampai mencapai waktu puasa terpanjang di musim summer.
Fenomena pergeseran lama puasa di bagian bumi selatan akan terjadi sebaliknya dengan yang terjadi di belahan utara.
Bagi umat muslim yang kini tinggal di belahan utara seperti Longyearbyen dan Norwegia matahari tidak terbit pada tanggal 20 April-22 Agustus.  Dalam kondisi seperti ini biasanya umat muslim mengikuti fatwa terkait waktu  puasa yang mengikuti waktu Mekkah atau waktu puasa negara muslim terdekat.