Jika di Indonesia ikan mas merupakan salah satu makanan yang digemari dan dicari cari, sebaliknya di Australia ikan mas dimusuhi dan berusaha untuk dimusnahkan.
Jika di Indonesia ikan mas dibudidayakan dan diperjualbelikan sebaliknya ikan mas menjadi hama yang diupayakan untuk dimusnahkan.
Upaya yang dilakukan oleh Australia untuk memusnahkan ikan mas dari perairan Australia ini memang masuk akal karena invasi ikan mas yang merupakan spesies alien (pendatang) ini sudah menguasai sungai, danau, dan perairan lainnya serta memusnahkan dan menurunkan populasi ikan asli.
Saat ini diperkirakan ada sekitar 360 juta ikan mas yang menghuni perairan Australia dan menjadi ancaman sangat serius bagi jenis ikan asli Australia.
Dari jumlah ikan mas yang menginvasi perairan Australia ini sekitar 96% terkonsentrasi di perairan di wilayah pantai timur Australia.
Ikan mas ini umumnya menghuni wilayah basah di Australia (54%) dan sebagian besar (97%) hidup dan menginvasi sungai sungai yang ada di wilayah tersebut.
Tingkah laku ikan mas dianggap sebagai perusak lingkungan karena ikan mas yang dikenal dengan nama lain Cyprinus carpio memiliki kebiasaan menyedot lumpur sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem bagi fauna perairan lainnya.
Dalam rangka memusnahkan ikan mas dari perairan Australia ini pemerintah telah banyak mengeluarkan dana. Sebagai contoh di tahun 2016 lalu pemerintah memiliki program menggunakan virus herpes sebagai pembunuh alami ikan mas yang ada di perairan Australia.
Pengembangan Virus herpes Cyprinid herpesvirus-3 menghabiskan dana sekitar US$15 juta, namun penggunaannya sebagai pembasmi biologis ikan mas masih ditunda karena masih ada kekhawatiran virus herpes ini mengakibatkan kematian ikan mas dalam jumlah besar dan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
Tidak hanya sampai disitu saja penggunaan virus herpes spesifik untuk ikan mas ini di alam belum tentu tidak membahayakan spesies ikan asli lainnya.