Minggu ini dunia maya kembali heboh terkait  ijin pemasaran daging buatan (artificial meat) di Singapura  secara komersil.  Kehebohan ini tidak saja terjadi di tengah masyarakat awam namun juga di dunia akademisi Indonesia.
Dunia akademis seolah tersentak dan baru mulai sibuk untuk mengadakan diskusi untuk membahas kelayakannya , pengaruhnya terhadap kesehatan di Indonesia dan juga kehalalannya.
Daging  buatan bukanlah sesuatu yang baru. Era daging buatan dimulai di tahun 1998 lalu ketika Jon Vein mematenkan daging buatannya yang dikembangkan di laboratorium dengan  menggunakan teknik kultur sel dan jaringan untuk tujuan konsumsi manusia. Sejak saat itu dunia daging  buatan mendapat perhatian dan teknologinya mengalami perkembangan pesat. Bahkan di tahun 2009 majalah TIME menjuluki daging buatan sebagai terobosan besar.
Perhatian besar dunia terhadap daging buatan ini kembali terjadi ketika di tahun  2013 lalu diluncurkan burger berbahan  daging buatan pertama yang ditumbuhkan dengan menggunakan kultur jaringan dengan total biaya penelitian dan pengembangannya  mencapai US$300.000. Â
Keberhasilan ini tentunya memicu  imajinasi orang bahwa ke depan kemungkinan daging buatan ini akan menggantikan peran daging tradisional yang didapat dengan cara beternak.



Di tahun 2018 lalu salah satu perusahaan benama Meattable menyatakan akan memproduksi daging buatan secara komersil  yang dikembangkannya melalui teknologi kultur jaringan asal tali pusar ternak.
Apa itu  daging buatan ?
Daging buatan umumnya dapat dikategorikan dalam empat  kelompok, yaitu daging alternatif (alternative meat) yang umumnya dibuat dengan menggunakan sumber protein dari tanaman dan jamur  atau yang disebut juga dengan mycoprotein (sumber)
Kelompok kedua dinamakan  daging substitusi (meat substitute) atau dikenal juga dengan in vitro meat yang dibuat berbasis kultur  sel dan jaringan di laboratorium (sumber)
Kelompok ketiga melibatkan rekayasa  blueprint ternak melalui teknologi genetik untuk menghasilkan daging dengan spesifikasi tertentu yang biasanya disesuaikan dengan keinginan konsumen ataupun keperluan kesehatan (Sumber)