Amerika yang dikenal  sebagai negara kaya yang memiliki sistem jaminan kesehatan yang sangat  baik, fasilitas penelitan yang prima, dana penelitian  yang berlimpah, memiliki jumlah ilmuwan terkenal yang sangat bayak, fasilitas laboratorium yang sangat memadai dan cadangan obat obatan yang berlimpah ternyata kewalahan  menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Jika dibedah lebih dalam lagi terjata jumlah orang yang tertular dan yang meninggal lebih banyak di kalangan masyarakat tertentu di Amerika seperti pada penduduk asli Amerika, kulit hitam, Hispanik yang  mencermintkan terjadinya disparitas ekonomi dan pelayanan kesehatan di Amerika.
Amerika memang telah melakukan persiapan menghadapi pandemi ini dengan berbagai cara, namun tampaknya di tengah tengah kesiapan Amerika ini  terdapat  titik titik lemah yang yang menjadi pintu masuk serangan Covid 19.
Paling tidak ada tiga titik lemah yang menyebabkan terjadinya lonjakan luar biasa kasus dan korban Covid 19 ini, yaitu (1)  lemahnya pengawasan orang keluar masuk Amerika di bandara, (2) travel ban terlalu  lambat diterapkan dan (3) terlambat menyadari  bahwa orang yang menyebarkan virus korona ini tidak hanya  dari orang yang terjangkit saja namun juga dapat disebarkan juga oleh orang tanpa gejala. Â
Hal yang sangat menyedihkan virus ini menghantam wilayah di mana terdapat orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah seperti di panti jompo. Â Jumlah korban di panti jompo saja mencapai 78 ribu jiwa.
Dengan kondisi dimana sebanyak 30 juta penduduk amerika ternyata tidak memiliki asuransi kesehatan maka virus ini menyerang dengan ganasnya pada kelompok masyarakat etnis tertentu yang umumnya tidak memiliki asuransi kesehatan karena  perekonomiannya tergolong lemah.
Sikap Trump yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah orang yang terjangkit di Amerika karena jumlah testing yang dilakukan juga meningkat juga berperan dalam keacuhan sebagian warga amerika terhadap pandemi ini. Â Sebagian masyarakat Amerika terbawa arus meremehkan bahaya pandemi ini. Â Demikian juga perbedaan sikap dan kebijakan pimpinan di negara bagian dalam mempersiapkan dan mengantisipasi gelombnag serangan pandemi ini menyebabkan pertahanan Amerika sebagai negara terhadap serangan Covid-19 ini menjadi melemah.
Amerika juga terlambat  dalam mengantisipasi bahwa pandemi ini akan lebih mematikan pada penderita yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti jantung dan diabetes.
Melihat lonjakan angka orang yang terjangkit dan angka kematian ini menunjukkan bahwa walaupun Amerika memiliki kemampuan, dana dan fasilitas yang sangat memadai, namun tanpa disertai  strategi national yang jitu  dalam mengantisipasi dan menghadapi serangan pandemi ini menyebabkan Amerika kewalahan menghadapi pandemi ini.
Pandemi Covid-19 yang menghantam Amerika saat ini menjadi lembaran kelam  bagi perjalanan sejarah dunia kesehatan di Amerika yang akan tercatat dalam sejarah bahwa sarana prasarana, dana dan fasilitas yang memadai tanpa diikuti oleh antisipasi dan perencanaan yang matang  dan kesiapan ternyata belum cukup memadamkan pandemi ini.
Mudah mudahan apa yang terjadi di Amerika menjadi pelajaran bagi negara negara lain termasuk Indonesia.