Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Terpilihnya Kembali Tsai Ing-wen sebagai Presiden Taiwan Tanda Kepudaran Tiongkok?

12 Januari 2020   09:17 Diperbarui: 13 Januari 2020   08:42 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tsai Ing-wen terplih kembali menjadi Presiden Taiwan untuk kedua kalinya. Photo: Getty Images

Bahkan tidak jarang pemerintah Tiongkok mengancam dan mengatakan pemeritahnnya dapat saja menyerang Taiwan setiap saat jika diperlukan.

Sudah beberapa kali Tsai Ing-wen menyatakan bahwa Taiwan harus bebas dari ketakukan akan ancaman dan intimidasi dari Tiongkok dalam segala segi kehidupan rakyat Taiwan.

Kemenangan besar Tsai Ing-wen pada periode kedua nya ini tentunya menjadi tamparan bagi Tiongkok karena tema kampaye yang diusung oleh Tsai Ing-wen memang menyinggung tentang hubungan Taiwan dan Tiongkok.

Sebagaimana yang disebutkan di atas, Taiwan memang tercatat sebagai negara dengan pemerintahan sendiri yang terpisah dari Tiongkok daratan dan memiliki konsitusi tersendiri termasuk dengan milikiternya.

Namun pemerintah Tiongkok selama ini menetang negara negara lain yang mengakui Taiwan dengan alasan Taiwan adalah bagian dari kedaulatan Tiongkok,

Jika dibandingkan dengan tema yang diusung oleh Han Kuo Yu yang lebih dekat dengan pemerintahan Tiongkok yang juga menginginkan perbaikan ekonomi namun juga tidak mengusung program unifikasi dengan Tiongkok ini, tampaknya rakyat Taiwan lebih memilih Tsai Ing-wen yang secara tegas yang menginginkan Taiwan bebas dari pengaruh Tiongkok.

Isu utama perjuangan Taiwan dan Hongkong yang memiliki keeratan hubungan sejarah, budaya dan wilayah dengan Tiongkok ini tampaknya memang demokrasi yang merupakan hal yang langka di Tiongkok.

Dunia memang sudah lama mendukung perjuangan demokrasi di kedua wilayah ini, namun besarnya pengaruh Tiongkok dalam politik dan ekonomi dunia membuat negara negara di dunia berpikir panjang jika ingin melakukan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengakui kedaultan Taiwan.

Namun paling tidak pergerakan demokrasi dan suara rakyat di Taiwan dan Hongkong tentunya akan membuat pemerintah Tiongkok berpikir dua kali dalam memaksakan kehendaknya berupa penerapan kembali sistem pemerintahan komunis sentralistik di wilayah ini, karena tentunya sekali gerakan demokrasi itu tumbuh maka akan sulit dipadamkan.

Tampaknya kemenangan kelompok pro demokrasi di Taiwan dan Hongkong ini menunjukkan bahwa poltik luar negeri Tiongkok sudah mulai tergerus arus demokrasi yang semakin deras melanda di wilayah yang diklaim Tiongkok sebagai bagian dari kedaulatan wilayah Tiongkok daratan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun