Sudah menajdi rahasia umum menjamurnya bimbingan belajar misalnya disebabkan karena adanya permintaan yang tinggi.  Rasanya ada sesuatu yang kurang dirasakan  oleh siswa didik dan juga orang tua  jika tidak memnginuti bimbingan belajar.
Bisnis bimbingan belajar ini semakin marak di masa siswa akan masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya terutama dari jenjang sekolah ke universitas. Bahkan di salah satu iklan disebebutkan bimbingan "super super intensif" yang menjadi peserta di program studi dan perguruan tinggi idamannya dengan jaminan pasti lulus dan juga tentunya dengan biaya yang selangit.
Pertanyaan sekarang yang muncul mengapa bisnis bimbingan belajar ini muncul dan dibutuhkan ? Â Salah satu jawabannya adalah sekolah tidak mampu membekali pengetahuan dan mempersiapkan peserta didiknya untuk menjalani ujian dan juga tes yang diperlukan.
Hal yang paling ironis adalah di bimbingan belajar sebagian besar polanya bukanlan memberikan pengetahuan tambahan maupun mematangkan proses berpikir siswa melainkan sebagian besar belajar bagaimana cara menjawab soal.
Sehingga tidak heran peserta bimbingan belajar diajarkan berbagai trik dalam memecahkan soal. Pola pembelajaran mekanik seperti ini bukanlah sesuatu yang salah karena kemungkinan seperti ini tidak diajarkan  di sekolah.
Jadi jika ditinjau dari segi proses berpikir siswa, paka bimbingan belajar lebih banyak mengolah faktor mekanis dan strategi memecahkan soal dan mencari jawaban soal secara cepat, bukan  pengkayaan keilmuan yang terkait dengan soal yang ditanyakan.
Jika disimak lebih jauh fenomena ini juga merambat ke jenis dan jejang lain yang juga memerlukan test atau ujian.  Sebut saja TOEFL dan Test Potensi Akademik (TPA).  Menjamurnya buku buku terkait bagaimana cara menyelesaikan soal dan jasa bimbingan lainnya  kembali menunjukkan bahwa strategi menjawab soal dan juga menghadapi test menjadi wilayah abu abu proses pendidikan kita.
Jadi tidak heran seseorang yang memiliki skor nilai test TOEFL tinggi belum menjamin menggambarkan kemampuan berbahasa Inggris nya yang sebenarnya. Â Demikian juga dengan nilai skor TPA yang tinggi belum tentu menggambarkan potensi akademik yang sebenarnya.
Kedua nilai test ini dapat saja meningkat secara drastis dengan adanya bimbingan langsung dan juga mempelajari buku buku bagaimana cata menghadapi dan memecahkan soal soal melalui trik trik tertentu sehingga dapat dengan  cepat mencari jawabannya.
Menjamurnya buku buku cara menghadapi tes psikologi tentunya juga menunjukkan perkembangan fenomena test dan bimbingan ini.
Jasa bimbingan yang menjamur yang merambah hampir semua bidang ini memang sangat menarik karena menjebak pola pikir peserta dan kepercayaan dirinya bahwa jika tidak mengikuti bimbingan ataupun mempelajari buku trik menghadapi test maka peluang untuk lolosnya akan kecil.