Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tsunami Mengancam Keberadaan Badak Jawa dan Satwa Liar Lainnya

31 Desember 2018   09:02 Diperbarui: 31 Desember 2018   21:37 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badak Jawa hanya ada 63-67 ekor di dunia dan terkonsentrasi populasinya di Taman Nasional Ujung Kulon. Photo: WWF

Di samping badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon ini, Indonesia memiliki harta karun lainnya yaitu Banteng. Walaupun belum termasuk spesies yang hampir punah Indonesia memlliki kepentingan khusus untuk melestarikan Banteng ini.

Banteng di Taman Nasional Ujung Kulon. Photo: IndonesiaKaya.com
Banteng di Taman Nasional Ujung Kulon. Photo: IndonesiaKaya.com
Banteng menurut berbagai hasil penelitian sudah dipastikan merupakan nenek moyang sapi Bali yang kini menjadi salah satu sumber daging nasional. Keberadaan banteng yang masih hidup sampai saat ini menjadikan sapi Bali unik, karena merupakan satu satunya sapi domestik di dunia yang nenek moyangnya masih hidup.

Jadi tidak heran jika baik Banteng maupun sapi Bali diberi nama latin khusus yang berbeda dengan bangsanya dengan sapi lainnya di dunia, yaitu Bos banteng untuk banteng dan Bos javanicus atau Bos sondaicus untuk sapi Bali.

Kerbau Banten. Sumber: Berita Seputar Banten
Kerbau Banten. Sumber: Berita Seputar Banten
Tsunami yang baru saja menimpa wilayah pantai Banten menimbulkan korban jiwa dan kesedihan yang luar biasa. Tidak hanya manusia yang menjadi korban, satwa liar dan hewan peliharaan juga turut menjadi korban. Banyak kerbau dan ternak lainnya  di wilayah terdampak tsunami turut menjadi korban.

Semoga musibah ini tidak terulang lagi di masa mendatang dan kalaupun terjadi kita lebih siap menghadapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun