Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Billie Jean King, Pejuang Kesetaraan Gender

17 Desember 2018   08:34 Diperbarui: 17 Desember 2018   16:25 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Billy Jean King ketika mengalahkan Bobby Riggs. Photo: Getty Images

Bagi generasi milenial mungkin tidak banyak yang mengenal nama Billie Jean King, namun sadar atau tidak kesetaraan gender dalam bidang olagraga yang sekarang ini dirasakan oleh dunia sebagian merupakan hasil perjuangan gigihnya.

Billie Jean King tidak hanya berjuang melalui kata kata namun sebelum menjadi aktivis pejuang kesetaraan gender di bidang olah raga dia berhasil menorehkan rekor spektakuler yang hanya sedikit sekali orang bisa  menyamai rekor prestasinya di lapangan tenis.

Billie Jean King memasuki dunia tenis professional di tahun 1958 dan hanya dalam waktu 2 tahun saja dia bersama dengan Hantze Susman tercatat sebagai pasangan ganda wanita termuda yang meraih gelar juara di ajang tenis bergengsi dunia Wimbledon,

Prestasinya tidak terhenti sampai disitu saja ketika pada tahun 1966 dia memenangkan gelar tunggal  wanita di Wimbledon dan saat itu dia juga berhasil  meraih petenis peringkat  1 wanita dunia. 

Sumber: BBC
Sumber: BBC
Prestasi puncak sebagai petenis nomor 1 dunia ini dipertahankannya selama 5 tahun yaitu di tahun 1967, 1968, 1971, 1972 dan 1974.

Ditahun 1967 dan 1968 ketika dia memenangkan gelar tunggal  Wimbledon dia juga untuk pertama kalinya meraih gelar tunggal wanita  di US open dan Australian Open.

Selama karirnya di bidang tenis professional dia berhasil meraih sebanyak 129 gelar, 78 diantaranya adalah gelar WTA.  Disamping itu dia memenangkan 7  gelar di Fed Cups dan 4 kali tercatat sebagai kapten tim Amerika.

Secara resmi di tahun 1983 dia mengundurkan diri dari dunia tenis yang sangat dicintainya.

Pejuang

Dalam perjalanan karirnya Billie Jean King melihat perbedaan yang sangat menyolok dalam hal perhatian dan pengakuan wanita di dunia tenis yang tercermin dari perbedaan hadiah juara yang sangat besar dengan petenis pria.

Billie Jean King selalu menyuarakan ketidakadilan ini dan juga bias gender yang jika tidak dapat dihilangkan sama sekali tentunya  dapat dipersempit perbedaannya.

Perjuangan Billie Jean King pada tahun 1971 membuahkan hasil ketika dia tercatat sebagai  petenis wanita pertama di dunia yang mendapatkan hadiah juara sebesar US$100.000.

Tampaknya perjuangan Billie Jean King walaupun sudah ada hasilnya belum tuntas karena ketika dia memenangkan US Open di tahun 1972 dia mendapatkan  hadiah US$ 15.000 lebih rendah dari rekan pria nya yang memenangkan  kejuaraan pada ajang yang sama.

Sebagai bentuk protes dari ketidaksetaraan perlakuan gender ini Billy Jean King tidak mau main tenis di kejuaraan yang sama jika hadiah antara wanita dan pria dibedakan.

Rupanya perjuangan Billie Jean King membuahkan hasil ketika di tahun 1973 US Open untuk pertama kalinya memberikan hadiah yang sama antara juara wanita dan pria,

Perjuangan Billie Jean King terus berlanjut ketika dia memberikan dukungan penuh  untuk pembentukan tur kejuaraan tenis wanita dunia WTA dan ketika terbentuk Billy Jean King menjadi presiden pertamanya.

Di tahun 1974 dia bersama suaminya Larry King membentuk Women's Sports Foundation yang membuka kesempatan pada semua wanita untuk dapat aktif dan memasuki dunia olahraga.

Perjuangan Billie  Jean King dalam hal kesetaraan gender tidak hanya terbatas pada kata dan gerakan saja namun juga perbuatan.

Pada tahun 1973 dalam pertandingan persahabatan di depan penonton sebanyak 30.000 orang Billie Jean King berhasil mengalahkan pertenis pria Bobby Riggs di the Houston Astrodome, Texas. Riggs bukan sembarang pemain tennis,  namun mantan petenis pria rangking satu dunia.

Billy Jean King ketika mengalahkan Bobby Riggs. Photo: Getty Images
Billy Jean King ketika mengalahkan Bobby Riggs. Photo: Getty Images
Kemenangan Billie Jean King atas Riggs ini berhasil mematahkan kepercayaan bahwa petenis pria itu lebih superior dibandingkan dengan petenis wanita dan sekaligus membuka mata Riggs yang selama ini sangat percaya akan  hal tersebut.

Kepercayaan Riggs atas keunggulan kaum pria di dunia tenis memang cukup  beralasan ketika sebelumnya  dia berhasil mengalahkan petenis wanita pemegang  gelar grand slam 24 kali Margaret Court dan menggondol hadiah sebesar US$100.00 atas keberhasilannya tersebut.

Namun ketika Riggs menghadapi Billie Jean King yang diperkirakan ditonton oleh pemirsa TV di seluruh dunia  sebanyak 90 juta orang tersebut, Riggs bertekuk lutut.  Billy Jean King berhasil mengalahkan sekaligus memudarkan kepercayaan Riggs akan keunggulan pria dalam dunia tenis dengan  straight set 6-4, 6-3 dan 6-3.

Kemenangan Billie  Jean King atas petenis pria Riggs ini dianggap oleh banyak kalangan sebagai titik awal persamaan gender dalam dunia tenis.

Sebagai penghargaan atas perjuangannya nama Billie  Jean King diabadikan sebagai markas turnamen US Open Grand Slam  pada tahun 2006 lalu.  Pada tahun 2009 dia mendapatkan medali sipil tertinggi dari presiden Barack Obama,

Kisah perjuangan Billie  Jean King ini diangkat ke layar lebar pada tahun 2017 lalu yang dibintangi artis pemenang Oscar Emma Stone.

Di usianya yang ke 75 tahun Billie  Jean King hari minggu lalu  mendapatkan perhargaan  the lifetime achievement award dari BBC Sport Personality di Birmingham.

Perjuangan kesetaraan gender Billie  Jean King di langan tenis maupun di luar lapangan tenis akan terus dikenang dunia.

"We all stand on the shoulders of those who came before us and we all have an opportunity to share our lives, our experiences and our vision for the future," King said.

"Each of us is an influencer, and to all the athletes who truly have a platform, let's continue to use the power of our voices and our actions to inspire others."

Demikian ucapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun