Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Heboh, Singapura Mendaftarkan Pusat Kuliner Jalanannya ke UNESCO

5 November 2018   19:27 Diperbarui: 5 November 2018   23:26 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Ayam salah satu kuliner jalanan yang dijual di salah satu pusat kuliner jalanan Singapura. Photo: Roslan Rahman/Agence France-Presse

Masih ingat kehebohan ketika Malaysia mengaku bahwa Reog adalah bagian dari budayanya?

Kini Singapura kembali membuat heboh negara tetangga ketika mendaftarkan pusat kuliner jalanan ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Langkah Singapura ini memang cukup beralasan karena dilihat dari sejarahnya pusat kuliner  jalanan Singapura ini berkembang dari jualan jajanan dengan menggunakan Rickshaw dan mobil bak terbuka di pinggir jalan. Kuliner jalanan yang dijual saat itu antara lain kway teow, cake wortel dan mie kuah dengan baso ikan. 

Pada tahun 1960 an oleh pemerintah Singapura  penjaja makanan ini dipindahkan pusat kuliner  terbuka, food courts dan kedai kopi agar  sekaligus berfungsi sebagai  fasilitas  interaksi sosial  masyarakat Singapura.

Saat ini upaya Singapura untuk mendaftarkan Pusat Kuliner Jalanan  ini ke UNESCO telah mendapat dukungan dari 35.000 warganya serta  mendapatkan dukungan dan bantuan penuh dari pemerintah Singapura.

Suasana di salah satu Pusat Kuliner jalanan di Singapore: Photo:Rebecca Toh for The New York Times
Suasana di salah satu Pusat Kuliner jalanan di Singapore: Photo:Rebecca Toh for The New York Times
Pemerintah Singapura memang terlibat penuh dalam penyediakan fasilitas bangunan terbuka pusat kuliner jalanan ini termasuk pembuatan aturan terkait kualitas dan kebersihannya sebagai bagian dari promosi wisatanya.

Saat ini Singapura memiliki pusat kuliner jalanan sebanyak 110 yang dapat menampung sekitar 6.000 pedagang kuniner jalanan.

Sebenarnya jika dikaji lebih dalam lagi sebagian besar kuliner  jalanan Singapura  bukanlah asli dari Singapura  namun berasal dari makanan tradisional negara lain yang dibawa para imigran ke Singapura.

Aneka ragam Kuliner Jalanan Singapura. Photo:misstamchiak.com
Aneka ragam Kuliner Jalanan Singapura. Photo:misstamchiak.com
Bahkan makanan khas Singapura yang dikenal sebagai nasi ayam  Hainan berasal dari propinsi Hainan di Tiongkok Selatan.

Namun tetap saja Singapura bersikeras bahwa makanan jalanan yang didaftarkan  untuk mendapatkan pengakuan UNESCO ini berbeda dan sudah mengalami evolusi sehingga cita rasanya khas Singapura.

Singapura menganggap bahwa bumbu yang digunakan dan cita rasa kuliner jalanan Singapura walaupun tidak asli Singapura namun  unik dan dimasak dengan teknik yang berbeda dan terinspirasi dari  budaya multicultural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun