Dalam dua minggu ini mata dan perhatian dunia tertuju pada Arab Saudi terkait dengan hilangnya jurnalis internasional Jamal Khashoggi. Tekanan demi tekanan  datang dari berbagai negara termasuk negara yang selama ini menjadi sahabat dekat kepada Arab Saudi untuk menjelaskan keberadaan Khashoggi yang raib setelah masuk ke dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki.
Reputasi Arab Saudi terkait dengan hak asasi manusia  akhir akhir ini memang jadi sorotan dunia. Gerakan keterbukaan Arab Saudi di bawah kepemimpinan Pangeran Salman menyisakan kritik karena  keterlibatannya dalam perang di Yaman, blokade Qatar dan juga dipenjarakannya aktivis perempuan.
Namun negara barat sahabat Saudi seolah menutup mata atas kejadian  ini karena adanya kedekatan dan kepentingan bersama yang saling menguntungkan dan peran strategisnya dalam menjaga kestabilan politik di Timur Tengah.
Berbagai draft laporan pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan di Yaman yang di buat di PBB selalu kandas karena adanya proteksi dari negara sahabat Saudi termasuk Amerika.
Pertaruhan  Reputasi
Namun kejadian hilangnya Khashoggi diperkirakan akan  merobah peta dukungan kepada Saudi karena berdasarkan perkembangan bukti bukti yang ada menunjukkan bahwa Khashoggi di bunuh di dalam kantor Konsulat Jenderal Saudi di Turki.
Di awal kehilangan Khashoggi pihak otoritas Saudi dan pihak Konsulat Jenderal bersikeras bahwa Khashogii telah meninggalkan gedung konsulat setelah kunjungannya. Â Namun kalangan press yang mengerumuni konsulat setelah Khashoggi masuk ke dalam konsulat tidak pernah melihat Khashogi meninggalkan gedung konsulat.
Disamping itu teman wanita Khashogi pun yang menunggu Khashoggi di luar tidak pernah melihat Khashoggi meninggalkan gedung.
Sangat sulit memang pihak Konsulat Jenderal untuk menyangkal keberadaan Khashoggi di gedung konsulat  dan tidak pernah lagi meninggalkan gedung.
Pihak Kerajaan Saudi Pangeran Salman ketika ditemui oleh Secretary of State Mike Pompeo atas perintah Trump menyangkal keterlibatan pihak keluarga kerajaan atas kasus hilangnya Khashoggi ini.
Bantahan pihak kerajaan ini kembali mengundang pertanyaan karena Khashoggi memang dalam berbagai tulisannya sering mengkritik keluarga kerajaan. Â Disamping itu hal yang sangat janggal adalah kedatangan tim khusus yang beranggotakan 15 orang yang terdiri dari penyidik, dokter sampai kepada ahli forensik beberapa saat sebelum Khashoggi masuk ke gedung Konsulat Jenderal. Photo lengkap ke 15 orang ini berhasil didapatkan oleh pihak otoritas Turki.