Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kegagalan Asura, Kegagalan Industri Film Tiongkok?

17 Juli 2018   15:24 Diperbarui: 17 Juli 2018   16:15 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama Tiongkok  berusaha untuk mengambil tahta kejayaan film Hollywood. Salah satu contoh film terakhir yang direlease adalah film yang menggabungkan epic, fantasi lagenda dan teknologi yang berjudul  Asura.

Tidak tanggung tanggung film yang ceritanya berdasarkan mitologi Tiongklok ini tercacat sebagai salah satu film dengan budget besar yang biaya produksinya mencapai 750 juta Yuan atau  setara dengan US$112 juta yang tercacat sebagai film termahal yang dibuat oleh produser film Tiongkok.

Pembuatan film ini juga didudukung oleh perusahaan perfilman utama Tiongkok seperti Alibaba Picture, Zhenjian Film Studio dan  Ningxia Film Group.

Tadinya dengan diluncurkan film  yang digadang gadang sebagai film epic ini akan dapat menggeser kejayaan film box office yang menguasai pasar seperti Lord of the Rings atau  Game of Thrones. Namun pada kenyataannya dalam pemutaran pekan perdananya  film Asura hanya dapat meraih 50 juta Yuan saya.

Asura gagal meraih menyedot penonton. Sumber: Quartz
Asura gagal meraih menyedot penonton. Sumber: Quartz
Perkembangan jumlah penonton yang tidak memnggembirakan ini membuat film ini ditarik kembali dari peredaran sementara untuk didandani kembali dan akan direlease  kembali yang tentunya akan disesuaikan dengan selera penonton.

"Gegagalan" film Asura untuk menyedot penonton walaupun telah menghabiskan biaya produksi yang sangat besar merupakan salah satu contoh klasik "keunggulan" film produksi Hollywood jika dibandingkan dengan film produksi Asia pada umumnya.

Pada intinya para penonton ingin terhibur dengan menonton suatu film sekaligus terpuaskan.  Walaupun terkadang jalan ceritanya tidak masuk akal asalkan  dapat diterima oleh penonton akan sangat digemari.

Salah satu adegan Asura. Sumber: Canindia News
Salah satu adegan Asura. Sumber: Canindia News
Kemungkinan besar disinilah letak kelemahan film Asura walaupun dibuat dengan konsep yang dangat menarik mamun tampaknya terlalu banyak menonjolkan  unsur lagendanya  bukan pada untuk utama menghibur penontonnya.

Kita tentunya masih ingat film Mulan yang juga didasarkan pada cerita kepahlawanan Tiongkok kuno, namun kepiawaian pihak Hollywood mengolah cerita membuat film ini digemari banyak orang walaupun beberapa alur ceritanya dibuat khas hiburan Hollywood yang terkadang keluar dari pakem cerita tradisionalnya.

Teknologi yang digunakan dalam film Asura ini memang  tergolong canggih namun tampaknya kurang dapat membawa hati penonton untuk menjadi lebih terhibur.  Disamping itu sigma yang ada d imasyarakat bahwa film Hollywood "lebih" berkualitas tampaknya masih menghantui film produksi Tiongkok ini.

Sebenarnya sudah ada upaya produser film Tiongkok untuk mengatasi kendala psikologis ini dengan cara produksi film gabungan dengan pihak Hollywood.  Bahkan beberapa film China-Hollywood co-production ini cukup sukses seperti misalnya film The Great Wall yang berbudget  US$150juta , namun tetap saja hasil penjualannya masih belum memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun