Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Oposisi Itu bukan Sekedar Berbeda

8 April 2018   18:16 Diperbarui: 8 April 2018   19:59 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tahun politik ini kata oposisi mencuat kembali ke permukaan. Kata oposisi sebenarnya  lebih cocok digunakan pada sistem pemerintahan parlementer dibanding dengan sistem presidential.

Pihak oposisi yang secara resmi ada ketua oposisi dari gabungan beberapa partai yang kalah dalam pemilu memang secara resmi merupakan bagian dari sistem pemerintahan parlementer.

Oposisi dalam sistem parlementer jelas bukan hanya sekedar menyatakan tidak setuju, atau menyalahkan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa saja, namun jauh lebih berat dari itu.

Partai oposisi juga memiliki kompisisi kabinet bayangan yang sama dengan kabinet pemerintah yang sedang berkuasa.  Pada intinya yang dipertandingkan dan dipertaruhkan pihak oposisi adalah kebijakan tandingan yang sedang dijalankan oleh pemerintahan yang sedang berkuasa.

Kisah Tony Abbott

Untuk memahami arti oposisi yang sebenarnya dalam perpolitikan ada baiknya kita menyimak kasus di Australia ketika Toni Abbott yang nantinya kelak menjadi Perdana Menteri Australia saat ketika masih menjadi ketua partai oposisi.

Tony Abbott ketika masih menjadi ketua partai oposisi bermain sangat cantik dengan berbagai kebijakan tandingannya.  Sehingga sampai suatu titik rakyat Australia menilai bahwa kebijakan yang ditawarkan oleh Tony Abbott lebih baik dari disbanding dengan kebijakan yang sedang dijalankan oleh  partai berkuasa saat itu, yaitu Julie Gillard dan dilanjutkan dengan Kevin Rudd.

Hasilnya dapat kita bayangkan bersama, karena ketika partai yang berkuasa mengalami keguncangan internal setelah pergantian Perdana Menteri Julie Gillard ke Kevin Rudd, posisi Tony Abbott semakin naik daun. Ujungnya ketika diadakan pemilu partai oposisi yang diketuai oleh Tony Abbott berhasil memenangkan pemilu dan menjadikannya sebagai Perdana Menteri Australia.

Kemenangan Tony Abbott ketika itu memang cukup manis dan memberikan harapan rakyat Australia untuk hidup lebih baik mengingat rekam jejak Tony Abbott ketika menjadi ketua partai oposisi sangat cemerlang.

Namun dalam perjalan berikutnya ternyata gaya koboi Tony Abbott seringkali menelurkan kebijakan yang kontroversil dan cenderung diputuskan sendiri tanpa didiskusikan lebih matang di dalam kabinetnya.

Kegalauan rakyat Australia dan juga partai yang berkuasa terhadap kebijakan Tony Abbott selama menjadi Perdana Menteri ternyata semakin membuat popularitas partai yang berkuasa ini semakin melorot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun