Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kamatian "Sudan" Membuat Dunia Berduka

21 Maret 2018   10:00 Diperbarui: 21 Maret 2018   19:18 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Status poulasi kemia spesies badak. Sumber: WWF/Save the Rhino/Getty/EPA/Reuters

Saat ini para pelestari satwa langka  dirundung duka yang mendalam ketika badak putih jantan bernama Sudan yang berusia 45 tahun atau setara dengan umur manusia 90 tahun di the Ol Pejeta Conservancy, Kenya.

Dunia memang merasakan  kehilangan besar dengan kematian  ini karena Sudan sampai saat saat sebelum kematiannya merupakan satu satunya  badak  jantan jenis northern white rhino terakhir yang diketahui masih hidup.

Hari senin lalu para pakar memutuskan untuk menyuntik  mati Sudan  akibat kesehatannya yang semakin menurun dan memburuk akibat ketuaannya.

Kondisi kesehatan Sudan memburuk karena mengalami degenerasi otot dan tulang serta luka pada kulitnya.  Akibatnya 24 jam sebelum disuntik mati Sudan menderita dan sudah tidak dapat berdiri lagi.

Sudan hidup di penangkaran. Photo: homas Mukoya, Reuters
Sudan hidup di penangkaran. Photo: homas Mukoya, Reuters
Menurut catatan Sudah selama hidupnya memiliki 2 keturunan badak betina, yaitu anak dan cucu betinanya yang kini masih hidup di lokasi konservasi badak putih. Teknologi pembuahan buatan  (in vitro fertilization (IVF))  berperan besar dalam kesuksesan Sudan memperoleh keturunan.

Mengapa Badak Langka?

Saat ini badak yang dikenal dengan nama latin Rhinoceroses  memiliki 5 spesies yang diketahui hidup sampai saat ini. Jenis badak putih memilki dua sub spesies yang dinamakan southern white rhino dan  northern white rhino yang statusnya kritikal, jarang dan ada dalam bahaya kepunahan.

Dua dari 5 spesies badak ini ada di Indonesia dengan status hampir punah, yaitu badak Sumatera yang populasinya diperkirakan hanya mencapai 100 ekor dan badak Jawa yang populasinya hanya sekitar 67 ekor saja.

Status poulasi kemia spesies badak. Sumber: WWF/Save the Rhino/Getty/EPA/Reuters
Status poulasi kemia spesies badak. Sumber: WWF/Save the Rhino/Getty/EPA/Reuters
Kelangkaan badak di Afrika terjadi akibat perburuan liar besar besaran yang terjadi pada kurun waktu 1970-1980 an akibat permintaan akan cula dan bagian tubuh badak lainnya yang sangat tinggi untuk keperluan obat tradisional Tiongkok dan gagang pisau tradisional Yaman.

Perburuan dan pembantaian badak ini terus berlangsung sampai dengan tahun 2000 an walaupun dalam jumlah yang menurun akibat kesepakatan dunia untuk melindungi badak ini akibat statusnya yang semakin langka.

Angka pembantaian badak ini menurun secara drastis ketika pada tahun 2008 lalu badak dimasukkan dalam daftar satwa liar yang terancam punah dan WWF melakukan kampanye global untuk melindungi satwa langka ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun