Hasil penelitian terbaru terkait peran jenis makanan tertentu dalam mempercepat penyebaran kanker payudara berhasil diungkap oleh tim peneliti dari Cancer Research UK Cambridge Institute, University of Cambridge Inggris yang dipublikasikan di the medical journal Nature minggu ini.
Para peneliti ini berhasil membuktikan keberadaan asam amino asparagine terkait langsung dengan penyebaran sel kankel pada kasus kanker payudara. Â Pembatasan makanan yang mengandung asam amino asparagine berhasil dibuktikan mengurangi secara drastis kemampuan sel kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Hasil penelitian ini tentunya  memperkuat dugaan sebelumnya bahwa jenis makanan tertentu berpengaruh terhadap penyebaran kanker.Â
Dalam penelitian ini dipelajari sel kanker payudara jenis triple-negative yang akan berkembang dan menyebar lebih cepat dibandingkan dengan jenis sel kanker lainnya.
Sel jenis triple negative ini dicirikan dengan kekurangan reseptor untuk hormone estrogen dan progesterone dan menghasilkan protein yang dinamakan HER2 sehingga membuat sel ini memiliki resistensi terhadap pengobatan  yang mentargetkan sel ini dan mengakibatkan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sel tumor akan tetap berada di payudara namun sebagian dari sel ini akan meninggalkan payudara dan masuk ke dalam pembuluh darah.  Sel kanker  yang keluar dari payudara ini selanjutkan akan mengkolonisasi paru paru, otak dan hati.
Berdasarkan fenomena ini para peneliti ini mempelajari mekanisme penyebaran sel kanker dalam tubuh melalui peredaran darah dan tempat dimana saja sel kanker tersebut akan menyebar.
Penyebaran kanker atau yang dikenal dengan metastasisberhasil ditekan dengan menekan level asparagine synthetase, obat chemotherapy L-asparaginase dan pembatasan makanan. Â
Ke depan jika berhasil dibuktikan bahwa pembatasan makanan yang mengandung asparaginerendah pada orang yang sehat dapat menurunkan level asparaginemaka diet rendah asparaginedapat membantu membatasi penyebaran sel kanker jika dikombinasikan dengan pengobatan chemotherapy dan immunotherapy.
Penemuan yang memberikan harapan bagi penderita kanker payudara ini bukan tidak mungkin juga akan dapat diterapkan pada penderita jenis kanker lainnya.