Sudah beberapa kali Israel menyatakan secara terbuka akan menyerang terutama fasilitas nuklir Iran. Namun perjanjian kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 lalu memungkinkan Iran dapat bertahan, sehingga tidak heran Israel sangat geram dengan adanya perjanjian ini.
Kini Israel mendapat angin segar dari Trump yang juga secara terang terangan menyatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 merupakan kesalahan terbesar pemerintahan Amerika dan berjanji akan menarik diri dari dari perjanjian ini.
Iran memang memiliki sejarah panjang dan pernah suatu saat sangat akrab dengan dunia barat, yaitu ketika di bawah pemerintahan Shah Iran Muhammad Reza Pahlavi. Ketika tejadi krisis ekonomi di era tahun 1970-an pemerintahan monarki ini goyang teribas revolusi Iran.
Revolusi Islam yang dimulai tahun 1978 di bawah pimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini ini akhirnya berhasil mengubah Iran menjadi Negara Islam Republik pada tahun 1979. Isolasi dan gerakan antibarat yang terjadi setelah revolusi ini membuat Iran diisolasi dunia sejak saat itu.
Kini tampaknya rakyat Iran kembali menuntut perubahan pada pimpinan tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Protes semacam ini memang sangat jarang terjadi di Iran dan dianggap tabu karena pimpinan tertinggi ini memiliki kekuasaan mutlak. Protes massa memang pernah juga terjadi pada tahun 2009 lalu yang dinamakan dengan green movement yang menuntut reformasi, namun gerakan ini berhasil ditumpas habis oleh pasukan pengawal revolusi Iran.
Dengan adanya demonstrasi ini tampaknya bibit perpecahan dan pergesekan mulai muncul ke permukaan. Tindakan represif pemerintah dan juga munculnya demonstrasi tandingan dengan skala massa yang lebih besar membuat situasi di Iran saat ini tidak dapat diprediksi arahnya.
Penumpasan gelombang demonstrasi yang menuntut kebebasan berpendapat dan perbaikan kualitas hidup tentunya akan mengundang reaksi dunia dan akan membuat Iran menjadi semakin terisolasi.Â
Jika kita mempelajari pergerakan massa yang terjadi di berbagai belahan dunia maka akan dapat ditarik benang merahnya tarkait pemicu gerakan yaitu rakyat yang lapar. Ketika rakyat lapar, maka segala kemungkinan yang belum pernah dibayangkan sebelumnya oleh pemerintah akan dapat terjadi.
Rujukan:Â Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan, Sembilan, Sepuluh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H