Sentuhan kasih sayang ibu,  anggota keluarga dan  juga pengasuh bayi baik berupa sentuhan langsung, menggendong, memeluk  dll ternyata tidak hanya berfungsi  sebagai bentuk  ungkapan kasih sayang semata namun akan berdampak besar pada kualitas hidup bayi di masa mendatang.
Para peneliti dari University of British Columbia baru baru ini berhasil membuktikan bahwa kontak fisik yang didasari sentuhan kasih sayang akan berdampak sampai tingkat molekuler bayi. Besarnya pengaruh sentuhan kasih sayang ini berhasil diungkap dengan mempelajari pola metilasi DNA (DNA methylation). Â
Anak yang mengalami stress di saat  periode bayi nya dan juga kurang mendapatkan sentuhan kasih sayang baik dari ibu maupun pengasuhnya memperlihatkan profil molekuler yang kurang berkembang jika dibandingkan dengan anak yang ketika bayi yang mendapatkan sentuhan kasih sayang. Kurang berkembangnya profil molekuler ini akan berdampak pada terlambatnya  pertumbuhan bayi pada tahapan perkembangan selanjutnya.
Hasil studi ini dianggap sangat penting dan untuk pertama kalinya berhasil mengungkap hubungan sentuhan kasih sayang dengan kualitas hidup dan kesehatan bayi tersebut pada periode perkembangan dan pertumbuhan berikutnya.
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa tindakan sederhana seperti sentuhan yang didasari kasih sayang pada bayi akan menyebabkan usia yang lebih panjang sebagai konsekuensi dari ekspresi gen nya.
Dalam mempelajari pengaruh sentuhan kasih sayang pada aktivitas metilasi DNA ini, para peneliti memberi penanda gen  yang terbuat dari kombinasi hidrogen dan carbon  pada kromosom.  Penanda inilah yang dijadikan patokan seberapa aktif setiap gen yang dipelajari.
Para peneliti ini berhasil membuktikan bahwa sentuhan kasih sayang pada bayi paling tidak berdampak pada 5 gen yang terkait langsung dengan kualitas hidup yang secara tidak langsung akan menentukan umur seseorang. Dua diantara 5 gen tersebut yang terpengaruh langsung oleh sentuhan kasih sayang adalah gen yang terkait dengan aktivitas metabolisme dan gen yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Dua gen inilah yang diduga akan mendukung ekspresi gen yang menentukan seberapa lama orang akan hidup.
Penelitian sebelumnya memang telah membuktikan bahwa potensi lama hidup seseorang memang sudah ada dalam blue print genetiknya di  level gen, namun ekspresi gen ini dipengaruhi oleh lingkungan (sumber).
Ungkapan bahwa kasih sayang ibu pada anak itu tidak ada ujungnya kini berhasil diungkap.  Sentuhan kasih sayang yang tulus  ini ternyata akan berdampak langsung pada kualitas hidup bayi ini kelak di kemudian hari.
Rujukan:Satu, Dua, Tiga, Empat,Lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H