Belum pernah terjadi dalam sejarah perkembangan elektronik, ada badai sebesar badai yang menimpa produk Samsung yang dinamakan Galaxy Note 7.
Penarikan produk di seluruh dunia ditambah dengan pelarangan menghidupkan dan bahkan membawa produk jenis ini di pesawat benar benar menghantam telak Samsung.
Bagaimana tidak, di setiap penerbangan di seluruh dunia penumpang secara tidak langsung memberitahukan betapa buruknya produk Samsung ini dan tentunya memberikan pukukan telak bagi Samsung yang tengah bersaing keras dengan produk serupa dari Apple.
Bahkan di berbagai media cetak dan elektronik, Samsung menjadi bulan bulanan dan bahan tertawaan terutama oleh pesaingnya.
Di akhir drama, setelah penarikan massal produk ini, pihak Samsung Electronics akhirnya mengungkap penyebab gagalnya produk Samsung Galaxy Note 7, yaitu terkait dengan kegagalan produk baterai yang disuplai salah satu supplier.
Menilik dari sejarah perkembangan teknologi Korea selatan, dunia mungkin tidak terkejut dengan prediksi kebangkitan kembali Samsung. Walaupun Samsung terpukul sangat telak dengan kejadian ini, namun di saat bersamaan Samsung berpikir dan bekerja keras untuk menciptakan produk baru untuk mengembalikan reputasinya.
Disinilah letak strategisnya Samsung Galaxy S8 yang akan diluncurkan pertama kalinya pada akhir bulan depan di New York.
Produk ini mungkin akan menjadi produk yang paling menarik perhatian dunia karena dunia akan melihat bagaimana Samsung menghasilkan produk yang ditujukan untuk memulihkan reputasinya dari segi teknologi dan keamanan produk.
Apa yang mereka lakukan?
Pada produk baru ini Samsung meniadakan tombol fisik “home” di bagian depan yang biasanya menjadi ciri khas produk Samsung, namun diganti dengan bantuan virtual yang dinamakan Bixby yang setara dengan Siri pada produk Apple.