Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Fetal Alcohol Syndrome (FAS)

15 Januari 2017   07:56 Diperbarui: 15 Januari 2017   09:36 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fetal Alcohol Syndrome (FAS) diakibatkan konsumsi alkohol selama kehamilan. Ilustrasi : pubs.niaaa.nih.gov

Data wanita yang mengkonsumsi  alkohol selama kehamilan  dan dampaknya terhadap kesehatan kandungan untuk pertama kali nya diungkap secara komprehensif oleh para peneliti.

Hasil peneltian yang dipublikasikan di The Lancet Global Health pada tanggal 12 Januari 2017  lalu  memang cukup mengkhawatirkan mengingat berdasarkan laporan ini terdapat 10% dari wanita yang hamil mengkonsumsi alkohol, bahkan di negara tertentu angka ini mencapai 45%. 

Dampak yang paling fatal akibat mengkonsumsi alkohol selama kehamilan terutama terkait dengan  tingginya angka bayi yang mengalami Fetal Alcohol Syndrome (FAS), yaitu mencapai 119.000 bayi setiap tahunnya.

Di seluruh dunaia   terdapat 15 kejadian dari setiap 10,000 orang yang mengalami FAS ini dan kondisi yang terparah disebut dengan Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD). FAS ditandai dengan kelainan mental,  kelainan tingkah laku dan rendahnya kemampuan belajar serta kelainan fisik berupa cacat.

Mengkonsumsi alkohol selama kehamilan memang sudah dibuktikan dapat berakibat kehancuran organ dan sistem perkembangan fetus terutama otak.  Tingkat fatalitasnya sangat tergantung pada frekuensi konsumsi dan juga pada usia kandungan saat wanita mengkonsumsi alkohol.

Alkohol yang dikonsumsi selama kehamilan akan langsung mempengaruhi perkembangan fetus  melalui aliran darah wanita yang terkontaminasi alkohol melalui plasenta.  Fetus yang terpapar  alkohol ini sangat rentan mengalami kerusakan sistem syaraf.

Disamping itu,  fatalitas dari konsumsi alkohol ini juga ditentukan oleh faktor genetik, tingkat stress, status nutrisi dan juga konsumsi rokok selama kehamilan.

Negara yang tercatat paling tinggi angka konsumsi alkohol selama masa kehamilan adalah Rusia,  Inggris, Denmark, Belarus dan Irlandia.  Akibatnya angka kejadian FAS di Eropa ini 2,6 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan di wilayah lain.

Angka kejadian FAS yang paling rendah ada di wilayah Mediterania Timur dan Asia Tenggara mengingat di wilayah ini  tingkat keberadaan dan konsumsi alkoholnya rendah.

Berdasarkan  hasil penelitian ini, para pakar kesehatan menganjurkan agar untuk mengurangi angka cacat pada bayi yang akan dilahirkannya, wanita hamil disarankan untuk menghindari mengkonsumsi alkohol.

Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun