Sepanjang tahun 2016 ini dunia arkeologi memang diramaikan dengan berbagai penemuan yang menarik perhatian dunia. Dipenghujung tahun 2016 ini saya mencoba mengulas salah satu penemuan sekaligus pengungkapan misteri yang paling menarik yaitu terkait dengan kucing.
Walaupun kucing dengan nama ilmiah Felis catus ini memiliki kesamaan DNA dengan kerabatnya macan sebanyak 95,6%, namun ternyata kucing dapat bersahabat baik dengan manusia.

Para arkeolog dan ahli genetik dengan menggunakan materi DNA purba berhasil mengungkap rahasia kapan dan dimana sebenarnya kucing didomestikasi.
Tim peneliti menganalisa DNA 200 kucing purba yang ditemukan di berbagai situs purbakala di Eurasia dan Afrika yang diperkirakan usianya paling tidak berusia 10,000 tahun.
Hasil analisa DNA kucing purba ini menunjukkan bahwa hubungan manusia dan kucing terjadi di era awal manusia bercocok tanam di Timur Jauh dimana era pertanian pertama kali dimulai.
Diduga sistem penyimpanan hasil pertanian terutama biji bijian saat itu banyak mengundang tikus sehingga secara bersamaan mengundang kucing masuk ke wilayah pemukiman penduduk. Di saat inilah kucing mulai bersentuhan dengan manusia dan proses penjinakan dimulai.
Populasi kucing ini selanjutnya menyebar bersamaan waktunya dengan penyebaran masyarakat pertanian ke wilayah timur Mediterania, Eropa Tenggara dll


Kucing-kucing ini dibawa ke kapal saat bermigrasi dengan tujuan menghentikan hama tikus yang merusak barang bawaan di kapal. Diduga melalui cara inilah kucing menyebar ke berbagai penjuru dunia.