Mahathir mengatakan bahwa Najib Razak tidaklah semoderat apa yang dilihat oleh dunia saat ini, namun di dalam negeri Najib Razak menyepakati penerapan  hukum shariah.  Merangkul hukum hudud merupakan upaya Majib Razak untuk mengembalikan reputasinya setelah kehilangan popularitasnya pada pemilu tahun 2013 lalu ditambah lagi dengan isu penurunan ekonomi Malaysia dan skandal korupsi yang menimpanya.
Dengan mengalisa kritik dan opini Mahathir tampaknya ke depan perseteruan antara kedua tokoh Malaysia akan semakin tajam dengan target akhir pengunduran diri Najib Razak.Â
Kegalauan Mahathir sangat tampak ketika dia juga menyatakan bahwa Anwar Ibrahim juga tidak memiliki potensi menggantikan Najib Razak karena tidak memiliki akar kepemimpinan yang kuat dan juga usianya yang sudah mencapai 68 tahun.
Bak buah simalakama Malaysia kini mengalami krisis kepemimpinan akibat terlalu lamanya suatu partai berkuasa seperti yang pernah dialami oleh Indonesia. Idealnya di saat krisis saat ini muncul pemimpin potensil yang mengambil alih estafet kepemimpinan yang diharapkan dapat membawa Malaysia keluar dari krisis kepemimpinan ini.
Rujukan : The Australian, ABC, BBC, The Guardian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H