Gen yang bertanggungjawab terhadap homoseksual ada di kromosom sex X pada lokasi Xq28 (pada gambar bagian yang paling bawah). Sumber
Tidak hanya sampai disitu saja penemuan gen yang terkait dengan kecenderungan seseorang menjadi pencandu alkohol juga ditemukan marker gennya, demikian juga gen tarkiat dengan keagresifan seseorang.
Penemuan ini tentunya mengundang debat sengit terkait apakah memang homoseksul, kecenderunagn menjadi pecandu alkohol dan kecenderungan seseorang menjadi preman itu sudah ada sejak lahir?
Ada mekanisme pemunculan suatu sifat yang perlu kita mengerti terkait ketiga contoh ini, karena ternyata faktor lingkungan juga berperan besar terkait dengan ekspresinya. Artinya walaupun seseorang memiliki gen yang berpotensi menjadi homoseksual, namun jika lingkungan baik dalam maupun di luar keluarga tidak mendukung pemunculan sifat ini, maka sifat ini akan tertekan dan tidak diekspresikan secara penuh, demikian juga sebailknya.
Di lingkungan masyarakat tertentu homoseksual dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat, namun di lungkungan masyarakat lain homoseksual bahkan dianggap sebagai suatu tindakan kriminial Sebagai contoh pria homoseksual dapat diterima oleh masyarakat Yunani kuno, bahkan di Papua New Guinea ritual homoseksual masih memegang peran penting dalam budaya.
Jadi lingkungan juga berperan dalam membentuk seseorang menjadi wanita atau pria gay. Fenomena ekspesi sifat seperti ini dalam bidang genetik dinamakan dengan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan dengan persamaan sbb:
P = G + E + GxE
P yang merupakan pemunculan sifat yang dapat kita lihat tersebut merupakan hasil kerja dari faktor G yaitu faktor genetik yang dapat saja dimiliki sesorang sejak dari lahir. Selanjutnya faktor G ini akan bergabung dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, yaitu faktor E yang membentuk karakter seseorang yang diekspresikan. Faktor GxE adalah aktor interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan yang derajat pemunculannya dapat berubah jika pindah ke lingkungan lain.
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi pemunculan sifat homoseksual cukup komplek dan perlu dipahami dengan menggunakan persamaan di atas. Artinya walaupun hasil penelitian menunjukkan bahwa ada faktor bawaan lahir yang membuat seseorang cenderung memiliki orientasi sex sejenis, namun ternyata faktor lingkungan yang mempengaruhi anak selama masa perkembangannya dan juga faktor lingkungan ketika dia telah mencapai usia dewasa juga sangat berperan.
Sebaliknya orang yang tidak memiliki gen yang terkait dengan orientasi sex homosexual ini, jika terus menerus terekpos lingkungan yang mendukung prilaku homoseksual juga akan dapat terpengaruh dan menjalani orientasi sex homoseksual ini karena dilingkungan dimana dia berada mendukung prilaku ini dan membenarkan prilakunya. Â Inilah yang disebut dengan gay sebagai gaya hidup dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan faktor genetik.
Rujukan