Saya jadi merenung berapa persen dari yang katanya ratusan ribu kompasianer itu melihat-lihat kembali tulisan lamanya untuk sekedar melihat apakah masih banyak orang membacanya? Masih adalakah orang yang berkomentar tentang tuisannya. Terus..... dengan menggunakan mesin pencari mengamati apakah ada orang menggunakan tulisannya sebagai acuan membuat tulisan lain atau bahkan buku?
Atau bahkan sebaliknya justru pemikiran ini terlalu jauh dan tidak sesuai dengan komunitas kompasiana seperti kata-kata yang tercantum di logo kompasiana di atas, yaitu Sharing, Connecting ? jika benar demikian maka perlu direnungkan “filosofi” Pak Felix Tani yang dalam kompasiana versi lama selalu mengisi sendiri di kolom komentar pertamanya dengan kata-kata kira-kira begini :” Ora HL ora TL ora opo opo sing penting nulis” Artinya sebagai anggota komunitas kompasiana lebih baik mengalir saja dan berpikir ringan-ringan saja dalam menulis. Mengenai apakah tulisannya bermutu atau tidak masyarakat luaslah yang menilainya terutama setelah tulisan tidak lagi menduduki singgasana Headline, Artikel Pilihan dan Artikel nilai tertinggi di FrontPage yang masa tayangnya hanya sekejap saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H