Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hukuman Bagi Koruptor ala Australia

22 Juli 2015   04:54 Diperbarui: 22 Juli 2015   05:01 4176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan helicopter untuk perjalanan dinas penggalangan dana partai Bronwyn Bishop menjadi sorotan publik dan media. Photo: shm.com.au


Walaupun para pejabat di Australia memiliki hak untuk menggunakan anggaran perjalanan dinas, namun pada kasus ini menjadi pemberitaan yang meluas karena ternyata perjalanan dengan mengunakan helicopter yang disewa khusus tersebut untuk menggalang dana bagi partainya yang kini sedang berkuasa.  Penggunaan biaya perjalanan dinas ini dianggap kurang pantas dilakukan walaupun ada aturan yang memperbolehkan anggota pejabat dan anggota parlemen untuk menggunakan biaya perjalanan dinas.


Akibatnya walaupun Bronwyn Bishop sudah mengakui kesalahannya dan mengganti keseluruhan biaya tersebut ditambah dengan dendanya sebesar $1300, tetap saja kasus ini menjadi pemberitaan yang besar sampai-sampai dia dituntut mundur dari jabatannya. Saat ini pihak berwenang juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus lain yaitu sewa kendaraan limousine sebesar $14.000 saat dia melakukan kunjungan dinas ke Eropa dengan harga sewa $1000 per harinya dari total biaya perjalanan dinas yang dihabiskannya selama 2 minggu yaitu sebesar $90.000.

Beberapa waktu lalu menteri pertahanan Australia juga diganti gara-gara ketahuan sering menggunakan biaya dinas untuk menjamu tamu di restoran mewah.  Bon-bon tagihan dari restoran termasuk di dalamnya anggur berkualitas tinggi akhirnya bocor ke media dan dipublikasikan.

 

Salah satu tagihan restoran dengan jumlah fantastik  yang dibebankan pada negara dalam menjamu tamu menteri pertahanan yang dipublikasikan media. Photo: news.com.au

 

Saat ini pimpinan partai oposisi Bill Sorthen dari partai buruh  tengah menjalani hearing di ICAC atau semacam KPK nya Australia atas tuduhan menerima sumbangan yang tidak dilaporkan dan juga membuat kebijakan yang merugikan pengusaha saat dia menjabat sebagai ketua asosiasi pekerja. Kontan saja pihak oposisi menuduh partai berkuasa saat ini menggunakan instrumen negara untuk membungkam lawan politiknya mengingat kasus ini sudah lama terjadi nya.

Mudah mudahan kontrol masyarakat, media dan pihak berwenang terhadap kasus korupsi di Australia dapat menjadi pelajaran yang baik bagaimana cara menanggulangi wabah korupsi di Indonesia. Penanganan kasus korupsi yang tidak didasarkan pada besaran dana yang dikorupsi tapi lebih kepada tindakan moral itu sendiri dapat juga menjadi pelajaran yang baik bagi kita.  Korupsi kecil-kecilan kalau dibiarkan tentunya akan tumbuh subur dan suatu saat nanti akan menjadi besar dan menggurita.

Tentunya ide untuk memiskinkan para koruptor merupakan salah satu cara cukup ampuh untuk mengurangi tindak korupsi di Indonesia. Semoga  rasa malu dan dipermalukan jika melakukan tindak korupsi ini dapat mulai bersemi di Indonesia, bukan sebaliknya para koruptor tersenyum bangga tampil di TV layaknya seorang selebriti.

Sumber : The Australian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun