[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Perkawinan mereka di Kenya. Photo: https://s.yimg.com/; Who Magazine"][/caption]
Saat akan melangsungkan pernikahannya, Rhiann Woodyard dan Cheetah Platt yang berasal dari California ini memimpikan pernikahan yang tidak akan pernah terlupakan selama hidupnya.Namun demikian mereka dihadapkan pada kendala biaya pernikahan yang sangat mahal.
Ditengah rasa frustasi mereka, tercetus ide yang cukup aneh, yaitu menikah di berbagai negara.Berbekal gaun pengantin dan jas masing masing seharga $100 dan juga backpack, mereka melaksanakan “weeding tour” ke berbagai negara.
[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Perkawinan mereka di Thailand. Photo: https://s.yimg.com/; Who Magazine"]
Sama halnya seperti pernikahan normal mereka tentunya melakukan perencanaan sebelumnya, tetapi mereka juga sering kali memutuskan dengan singkat di negara mana mereka akan menikah.
Menurut istilah mereka, di mana mereka akan menikah dan tidur, itu tergantung pada hembusan angin.Kalau menurut istilah Ebiet G Ade, tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.
[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Perkawinan mereka di Mesir. Photo: https://s.yimg.com/; Who Magazine"]
Walhasil mereka telah menikah sebanyak 38 kali di 12 negara diantaranya Thailand, Singapora, Australia, Fiji, Amerika, kolumbia, Spanyol, Irlandia,Moroko,Mesir, Kenya dan India. Tempat upacara pernikahan merekapun sangat unik seperti hutan, gurun, pedalaman dll. Total waktu yang mereka habiskan untuk melakukan perkawinan ini adalah 3 bulan.
[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Perkawinan mereka di India. Photo: https://s.yimg.com; Who Magazine"]
Dalam hal upacara perkawinan bagi mereka yang terpenting hanya satu yaitu mengucapkan janji perkawinan yang terkadang hanya berlangsung 5 menit saja tergantung kondisi tempat yang dikunjunginya.Tidak ada pertugas perkawinan yang hadir dalam upacara pernikahan mereka.Mereka mendaftarkan perkawinan mereka secara online dan melakukan apa yang mereka namakan “self-unifying ceremonies”.Perkawinan dengan cara ini sah secara hukum di beberapa negara bagian di Amerika.
Mengenai biaya, mereka mencoba memilih penerbangan, tempat tinggal dan biaya hidup yang semurah mungkin sebagaimana yang sering dilakukan oleh para backpackers.Perkawinan pasangan ini memang tidak seperti biasanya bahkan tergolong unik.
Sebagai rangkaian pamungkas dari perkawinan mereka, tanggal 18 April mendatang akan melangsungkan upacara perkawinan lagi di Big Bear Lake, California bersama teman dan keluarga.
Sumber: Who Magazine
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H