Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minat Studi Mahasiswa Indonesia di Australia

4 November 2014   11:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:44 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir Australia merupakannegaraterfavorit tujuan studi bagi mahasiswa Indonesia dibandingkan dengan ke negara-negara lain di dunia.Selain pertimbangan jarak yang dekat, pertimbangan lainnya adalahmutu pendidikan di Australia yang masuk kelas elit universitas dunia.Banyak alumni Australia yang telah berhasil dalam meniti karirnya baik di sektor swasta maupun pemerintahan.Sederetan pejabat tinggi negara baik pada pemerintahan SBY maupun pemerintahan Jokowi saat ini merupakan alumnus pendididikan di Australia.

Tidak seperti di Indonesia, jumlah universitas di Australia hanya ada 39 universitas (37 universitas negeri dan 2 swasta).Diantara 39 universitas tersebut tercatat 6 universitas masuk ke dalam rangking 100 dunia dan jika di kategorikan ke dalam 200 universitas terbaik di dunia, Australia menempatkan sebanyak8 universitas.Jika dikelmpokkan dalam 500 universitas terbaik di dunia, Australia menempatkan sebanyak 19 universitasnya.

Berdasarkan The Times Higher Education World University Ranking tahun 2014-2015, 10 universitas terbaik di Australia Adalah : University of Melbourne (rangking 33 dunia), Australian National University (45), University of Sydney (72), University of Queensland (65), Monash University (83), University of New South Wales (109), University of Western Australia (157), University of Adelaide (164), University of Technology Sydney (226-250)dan University of New Castle (251-300)

Pada saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di negara kangguru ini mencapai 17.131 mahasiswa yang terkonsentrasi di tiga negara bagian yaitu New South Walesdengan ibu kotanya Sydney (49,6%), Victoria dengan ibu kotanya Melbourne (29,1%) dan Western Australia dengan ibu kotanya Perth (9,4%).Dari jumlah tersebut sebagian besar mahasiswa Indonesia mengambil studi pada level pendidikan tinggi (50, 8%) dikuti oleh pendidikan vokasi (34,6%) dan sekolah keahlian Bahasa Inggris (9,4%), sedangkan siswa Indonesia yang menempuh pendidikanya di sekolah-seolah di Australia persentasinya sangat kecil yaitu hanya 1,6%.

Pada level pendidikan tinggi, sebagian besar mahasiswa kita mengambil level pendidikan Bachelor yaitu sebesar 61,0%, dikuti dengan master by course (17,6%), Doctor (10,3%) dan diploma (9,1%), Graduate diploma (0,8%), Associate Degree (0,7%), Master (by reserach) (0,4%), Advanced Diploma (0,3%), Graduate Certificate (0,2%)

Lalu bidang studi apa saja yang dimintati oleh mahasiswa kita? Minat studi utama mahasiswa Indonesia adalah management and Commerce (43,0%), diikuti oleh society and culture (15,4%), Food, hospitality and personal services (9,4%), Information technology (5,8%), Mixed field programs (5,5%), Engineering and related technology (5%), creative Arts (4,9%), Natural and physical Sciences (4,2%), Health (1,9%), Architecture and building (1,6%), education (1,4%) dan Agriculture, environment (0,9%) .

Dalam kurun lima tahun terakhir ada femomena yang menarik dimana pada level pendidikan tinggi jumlah mahasiswa Indonesia mengalami penuruaan sebesar 1%, sedangkan pada level pendidikan vokasi mengalami peningkatan sebesar 5,7%.Peningkatan minat mahasiswa untuk menempuh pendidikan vokasi di Australia memang dapat dipahami, mengingat pendidikan vokasi di Australia merupakan salah satu yang terbaik di dunia karena menekankan pada keahlian dan praktek langsung dalam skala industri yang sebenarnya, sehingga para lulusannyanya dapat langsung terjun ke dunia industri sebagai tenaga kerja siap pakai yang diakui di tingkat internasional.

Keunikan pendidikan vokasi di Australia dimana mahasiswanya dapat memilih keahliannyasampai level tertentu dan selanjutnya dapat mulai bekerja. Apabila dirasakan kurang, mereka dapat kembali ke kampus untuk melanjutkan ke level yang lebih tinggi lagi.Disamping itu pendidikan vokasi juga memberikan pilihan kepada mahasiswanya untuk berpindah jalur ke jalur akademik ke perguruan tinggi. Ditinjau dari segi biaya yang dikeluarkan pendidikan vokasi menjadi daya Tarik tersendiri sebab masa studinya lebih singkat (pilihannya 1, 2, dan 3 tahun)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun