Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polisi Australia Brutal?

19 November 2014   15:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:25 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaman kemajuan teknologi seperti saat ini tidak menutup kemungkinan tersebarnya suatu kejadian dengan cepat.  Tindakan polisi Australia pun tidak terlepas dari fenomena ini. Ditengah-tengah pelaksanaan G20 di Brisbane beredar video polisi menangkap pasangan muda

Dalam beberapa hari ini media di Australia dan juga di media sosial beredar video "kekerasan" polisi Australia dalam "menangani" pasangan muda di sebuah area umum di kota Brisbane.  Kejadian tersebut disaksikan oleh lebih dari 30 orang dan salah satu diantaranya berhasil merekam kejadian tersebut secara lengkap.  Pada saat video tersebut ditayangkan di beberapa stasiun TV, maka hebohlah.  Berbagai media sosial mengkritik "kekerasan" yang dilakukan oleh polisi.

Dalam video tersebut tampak dengan jelas pasangan muda dimana sang pria berumur 20 tahun dan teman wanitanya berumur18 tahun.  Saat kejadian tampak 2 orang polisi sedang menangani wanita tersebut untuk memasang borgol akan tetapi sang wanita melawan.  Selanjutnya tampak wanita yang memakai gaun putih tersebut dijatuhkan ke lantai dan selanjutnya ditindih polisi untuk memasang borgol.  Si wanita tampak terus berteriak-teriak tidak terima. Setelah terjadi pergulatan dengan dua orang polisi di wanita akhirnya dapat diborgol.  Selanjutnya di wanita ditarik secara kuat oleh polisi ke arah kursi dan tampak dengan jelas si wanita terlempar.  Si wanita terus berteriak-teriak melakukan protes apalagi setelah melihat teman prianya juga sedang dikerubuti oleh 4 orang polisi untuk diborgol.

Hal yang paling dikritik di media sosial adalah si Pria tersebut adalah seorang difabel yang kedua kakinya lumpuh.  Artinya si pria tidak bisa jalan apalagi lari.  Seperti halnya dengan teman wanitanya si pria juga berteriak teriak melakukan protes dan melawan.  Polisi terus melakukan upaya untuk memborgolnya.  Kejadian ini berlangsung beberapa menit.  Mungkin karena kekesalannya  seorang polisi kekar yang menindih pria tersbut memukul beberapa kali di bagian punggung pria tersebut.  Setelah dikeroyok oleh 3 polisi akhirnya si pria dapat dilumpuhkan dan dipasang diborgol.

Kebanyakan komentar di media sosial sangat menyayangkan dan mempertanyakan apakah seorang difabel harus diperlakukan seperti itu?

Sebentar lagi kasus ini akan segera disidangkan, dimana pasangan ini dituduh masuk ke area secara paksa, mencuri dan melawan petugas polisi pada saat ditangkap.

Akankah polisi yang melakukan tindak berlebihan dalam menangkap pasangan ini akan juga diproses? Banyak masyarakat Australia yang sedang mengamati dan menunggu perkembangan kasus ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun