Duaarrrr………..tiga kapal nelayan pencuri ikan sudah ditenggelamkan.Ada dua perasaan yang bercampur aduk, yaitu yang pertama rasa lega karena ada ketegasan untuk melakukan apa yang dikatakan dan kedua timbul rasa was-was yang berkaitan dengan apa yang terjadi sebelum dan setelah kapal pencuri ikan tersebut diledakkan. Pada saat menyaksikan penenggelaman kapal-kapal di TVtidak terberitakan prosedur karantina yang telah dan wajib dilakukan sebelumnya karena pemberitaan lebih menitik beratkan pada penenggelaman kapalnya.
Indonesia yang terkenal sebagai negara dengan mega diversity keragaman hayati dan hewaninya perlu hati-hati dalam menangani kapal-kapal illegal fishing tersebut. Timbul pertanyaan yang sangat mendasar apakah prosedur karantinanya sejak dari penangkapan kapal asing tersebut sampai diledakkan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku? Disampingawak kapal yang ada dalam kapal tersebut dapat menjadi sumber membawa penyakit yang dapat menyebar di Indonesia, kapal beserta barang bawaannya pun perlu ditangani secara khusus.
Sebagai contoh kerang dan hewan dan tumbuhan laut lainnya yang menempel di dinding dan di bagian bawah kapal yang terbawa dari negara asalnya dapat saja mengandung bakteri dan virus yang dapat memusnahkan biota laut kita.Belum lagi kayu yang dipakai untuk membuat kapal dan isi perahu yang kemungkinan juga mengandung hama, bakteri dan virus yang tidak saja membahayakan biota laut akan tetapi juga kemungkinan membahayakan kita semua.
Pada saat kapal diledakkan pun tampak sekali sepihan bagian dari kapal menyebar dan juga tumpahan sisa-sisa bahan bakar menyebar.Tentunya cara ini menimbulkan dampak lain yaitu mencemari lingkungan sekitar perairan di mana kapal diledakkan.
Lalu bagaimana contoh negara yang sangat perduli dengan prosedur karantina untuk melindungi negaranya dari masuknya hama, bakteri danvirus dari kapal illegal fishing.Berikut adalah contoh salah satu kapal illegal fishing Indonesia yang masuk dan ditangkap oleh pemerintah Australia.
Kapal yang ditangkap sebelumnya disucihamakan di tengah laut dan dibersihkan dari kerang-kerang yang menempel pada dinding kapalnya dengan cara membukusnya sebelum disemprot dengan cairan pembasmi hama.Demikian juga seisi kapal juga disucihamakan. Selanjutnya jika sudah dinyakan bersih dari hama, bakteri dan virus, kapal baru boleh dibawa ke pelabuhan untuk diproses lebih lanjut.
Jika dinyatakan kapal harus ditenggelamkan, prosedur penenggelamannnya pun berbeda yaitu dengan menembaki kapal agar berlubang dan tenggelam, dan bukan menghancurkannya dengan cara meledakkanya . Penenggelaman kapalpun tidak dilakukan diperairan negaranya, melainkan di perairan internasional yang jauh dari perairan Australia untuk menghindari pencemaran lingkungan di perairannya.
Prosedur yang paling umum dilakukan dan paling aman dilakukan adalah dengan cara membakar kapal pencuri ikan tersebut. Setelah disucihamakan dan semua prosedur sudah dilewati, kapal pencuri ikan biasanya dibakar di pantai yang jauh dari pemukiman dan aktivitas lainnya. Pemusnahan kapal melalui pembakaran juga dinilai lebih aman karena akan mematikan sisa-sisa hama, bakteri dan virus yang ada di kapal tersebut.
Semoga untuk penenggelaman berikutnya dapat dilakukan dengan persiapan yang lebih matang sehingga disamping mengurangi illegal fishing juga aman bagi kita dan ramah lingkungan.
[caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="Penangkapan kapal pencuri ikan oleh patroli laut Australia. Sumber :http://www.abc.net.au "][/caption]
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Prosedur pembasmian hama, bakteri, virus dan biota laut yang menempel di kapal pencuri ikan. Sumber: http://www.nt.gov.au: "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H