Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjelajahi Alam Halus

27 Desember 2014   15:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepal ulat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/

[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="Kepala larva lalat. Photo: http://i.telegraph.co.uk/"][/caption]

Alam  halus itu memang menakjubkan dan sekaligus menakutkan. Dapat kita bayangkan apabila dalam keseharian kita dapat melihat alam halus seperti gambar di atas secara jelas mungkin kita akan dibayang oleh rasa ketakutan yang luar biasa.

Penemuan mikroskop elektron dianggap sebagai salah satu tonggak kemajuan ilmu pengetahuan dan penemuan yang sangat menentukan kemajuan ilmu selanjutnya.Bagaimana tidak dengan menggunakan elektron mikroskop kita dapat melihat alam halus yang selama ini tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Scanning electron microscope. Photo: http://www.csir.co.za/"]

Scanning electron microscope. Photo: http://www.csir.co.za/
Scanning electron microscope. Photo: http://www.csir.co.za/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Kepala nyamuk. Photo : http://i.telegraph.co.uk/"]
Kepala nyamuk. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
Kepala nyamuk. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Kutu rambut manusia. Photo : http://i.telegraph.co.uk/"]
Kutu rambut manusia. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
Kutu rambut manusia. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="528" caption="Alien ? Photo :http://www.huhmagazine.co.uk/"]
Photo :http://www.huhmagazine.co.uk/
Photo :http://www.huhmagazine.co.uk/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Vurus HIV. Photo: http://i1-news.softpedia-static.com/"]
Vurus HIV. Photo: http://i1-news.softpedia-static.com/
Vurus HIV. Photo: http://i1-news.softpedia-static.com/
[/caption]

Pada prinsipnya  elektron mikroskop meniru prinsip mikroskop optik yang sudah kita sering temui, hanya saja mikroskop elektron menggunakan tembakan elektron pada kolom yang terbuat dari berbagai kombinasi bahan metal sehingga membentuk lensa imajiner berupa lensa elektromagnetik.

Melalui pengaturan posisi lensa elektromagnetik ini akhirnya fokus tembakan elektron dapat difokuskan pada benda yang akan dilihat.Tembakan elektron pada object yang kita lihat menghasilkan hamburan elektron didalam ruang vakum.Selanjutnya elektron yang berhamburan ini diterjelahkan ke dalam bentuk gambar di layar monitor.

Saat ini ada dua macam elektron mikroskop, yaitu Scanning Electron Microscope (SEM) yang menscanning object yang kita lihat pada seluruh permukaan, sehingga hasilnya kita dapat melihat benda tersebut seperti apa adanya dengan  perbesaran super.

Tipe mikrospok elektron yang kedua adalah Transmission Electron Microscope (TEM) yangmemiliki kemampuan untukmenampilkan struktur rinci dari benda yang kita amati.

Sampai saat ini berbagai perusahan elektron mikroskop di dunia telah berhasil menciptakan elektron mikroskop dengan perbesaran mencapai 5 juta kali.Dengan kekuatan tersebut kita akan dapat menyaksikan alam halus yang sangat menakjubkan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

Berikut adalah contoh beberapa hasil gambar yangsangat menakjubkan.

[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="Kutu anjing. Photo: http://i.telegraph.co.uk/"]

Kutu anjing. Photo: http://i.telegraph.co.uk/
Kutu anjing. Photo: http://i.telegraph.co.uk/
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="Kutu Kucing. Photo : http://i.telegraph.co.uk/"]

Kutu Kucing. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
Kutu Kucing. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="Laba laba loncat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/"]

Laba laba loncat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
Laba laba loncat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="571" caption="Sayap kupu-kupu. Photo : http://cdn.c.photoshelter.com/"]
Sayap kupu-kupu. Photo : http://cdn.c.photoshelter.com/
Sayap kupu-kupu. Photo : http://cdn.c.photoshelter.com/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="571" caption="Serbuk sari. Photo : http://i.dailymail.co.uk/"]
Serbuk sari. Photo : http://i.dailymail.co.uk/
Serbuk sari. Photo : http://i.dailymail.co.uk/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Kepal ulat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/"]
Kepal ulat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
Kepal ulat. Photo : http://i.telegraph.co.uk/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Lalat kotoran sapi. Photo: http://i.telegraph.co.uk/"]
Lalat kotoran sapi. Photo: http://i.telegraph.co.uk/
Lalat kotoran sapi. Photo: http://i.telegraph.co.uk/
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun