Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Catatan Sejarah Indonesia di Pusat Arsip Nasional Australia

9 Januari 2015   13:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:30 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Australia Gorton bersama Petinggi miloiter Indonesia tahun 1968. Photo: NAA

[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Presiden Soekarno memperkenalkan putrinya Sukmawati Soekarno Putri kepada Sir Robert dan Dame Pattie Menzies tahun 1959. Photo : NAA "][/caption]

Apabila anda berkesempatan berkunjung ke Ibukota Australia Canberra sempatkanlah berkunjung ke gedung National Archives of Australia (NAA). Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui bahwa di gedung yang sangat asri ini tersimpan arsip terlengkap di dunia tentang catatan hubungan antara Indonesia dan Australia.

Salah satu koleksi yang menarik yang dimiliknya  adalah  satu buku katalog  yang berjudul “Near Neighbors : Record on Australia’s Relations with Indonesia” karya Karls Metcalf.

Buku semacam kalatog ini akan menggiring pembaca untuk memudahkan mencari arsip di Pusat Arsip National Australia yang berisikan daftar ribuan koleksi photo, publikasi, surat-surat, berita, pernyataan resmi, dll yang berhubungandengan hubungan Indonesia-Australia. Catatan yang terbanyak dalam koleksi arsip tersebut adalah catatan tentang hubungan Indonesia Australia sejak akhir perang Dunia II sampai di era tahun 1970 an.

[caption id="" align="aligncenter" width="424" caption="Photo: NAA"]

Photo: NAA
Photo: NAA
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="National Archives of Australia. Photo: http://upload.wikimedia.org/"]

National Archives of Australia. Photo: http://upload.wikimedia.org/
National Archives of Australia. Photo: http://upload.wikimedia.org/
[/caption]

Penyususn katalog koleksi ini  adalah pensiunan tentara yang bekerja puluhan tahun di pusat arsip nasional Australia ini.Dia adalah lulusan Royal Australia Air Force School of Languages dengan bidang keahliannya adalah Indonesia.

Dengan menggunakan buku katalog ini sebagai petunjuk pencarian koleksi arsip yang ada, para pembaca akan dapat menelusuri sudut-sudut sejarah yang bukan tidak mungkin sudah tidak dapat kita temukan lagi di Indonesia.

Buku ini disusun secara sistematis berdasarkan kurun waktu dan periode politik di Indonesia, sehingga memudahkan pembacanya mengetahui dan mempelajari secara mendalam apa yang terjadi dengan hubungan antara Indonesia dan Australia. Pada setiap judul arsip yang ada tercantum tahun, judul dan normor arsip.  Dengan memanfaatkan informasi ini pembaca dapat langsung mencari arsipnya.

Pusat arsip nasional Australia ini menyimpan secara lengkap catatan sejarah tentang pasang surutnya hubungan Indonesia Australia mulai dari era kemerdekaan, perubahan pemerintahan, era demokrasi terpimpin jaman Soeharto, bangkitnya Partai Komunis Indonesia, Agresi militer Belanda, Konfrontasi dengan Malaysia, kudeta PKI dan bangkitnya pemerintahan Orde Baru dll.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Perdana Menteri Australia Menzies melakukan inspeksi Pasukan Pengawal di Bandara Kemayoran tahun 1959. Photo: NAA"]

Perdana Menteri Australia Menzies melakukan inspeksi Pasukan Pengawal di Bandara Kemayoran tahun 1959. Photo: NAA
Perdana Menteri Australia Menzies melakukan inspeksi Pasukan Pengawal di Bandara Kemayoran tahun 1959. Photo: NAA
[/caption]

Disamping catatan arsip-arsip yang berhubungan dengan catatan sejarah tersebut, NationalArchives of Australia (NAA) juga menympan arsip yang berhubungan denganhubungan luar negeri antara Indonesia dan Australia, kerjasama pertahanan, intelejen dan peristiwa sejarah lainnya.

Dengan mengetahui sejarah perkembangan Indonesia melalui catatan sejarah ini, diharapkan kita tidak menjadi bangsa pelupa sejarah dan menyaksikan perkembangan sejarah tersebut dari sumber aslinya.

[caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Presiden Soekarno berdiskusi dengan Pendana Menteri Australia Menzies di Istana Negara tahun 1959. Phto: NAA"]

Presiden Soekarno berdiskusi dengan Pendana Menteri Australia Menzies di Istana Negara tahun 1959. Phto: NAA
Presiden Soekarno berdiskusi dengan Pendana Menteri Australia Menzies di Istana Negara tahun 1959. Phto: NAA
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Letnan Jenderal Nasution bersama Perdana Menteri Australia Menzies tahun 1959. Photo: NAA"]

Letnan Jenderal Nasution bersama Perdana Menteri Australia Menzies tahun 1959. Photo: NAA
Letnan Jenderal Nasution bersama Perdana Menteri Australia Menzies tahun 1959. Photo: NAA
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Perdana Menteri Australia Gorton bersama Petinggi miloiter Indonesia tahun 1968. Photo: NAA"]

Perdana Menteri Australia Gorton bersama Petinggi miloiter Indonesia tahun 1968. Photo: NAA
Perdana Menteri Australia Gorton bersama Petinggi miloiter Indonesia tahun 1968. Photo: NAA
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Presiden Suharto bersama dengan Perdana Menteri Australia Gorton tahun 1968. Photo: NAA"]

Presiden Suharto bersama dengan Perdana Menteri Australia Gorton tahun 1968. Photo: NAA
Presiden Suharto bersama dengan Perdana Menteri Australia Gorton tahun 1968. Photo: NAA
[/caption]

Sumber: National Archives of Australia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun