[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Presiden Soekarno memperkenalkan putrinya Sukmawati Soekarno Putri kepada Sir Robert dan Dame Pattie Menzies tahun 1959. Photo : NAA "][/caption]
Apabila anda berkesempatan berkunjung ke Ibukota Australia Canberra sempatkanlah berkunjung ke gedung National Archives of Australia (NAA). Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui bahwa di gedung yang sangat asri ini tersimpan arsip terlengkap di dunia tentang catatan hubungan antara Indonesia dan Australia.
Salah satu koleksi yang menarik yang dimiliknya adalah satu buku katalog yang berjudul “Near Neighbors : Record on Australia’s Relations with Indonesia” karya Karls Metcalf.
Buku semacam kalatog ini akan menggiring pembaca untuk memudahkan mencari arsip di Pusat Arsip National Australia yang berisikan daftar ribuan koleksi photo, publikasi, surat-surat, berita, pernyataan resmi, dll yang berhubungandengan hubungan Indonesia-Australia. Catatan yang terbanyak dalam koleksi arsip tersebut adalah catatan tentang hubungan Indonesia Australia sejak akhir perang Dunia II sampai di era tahun 1970 an.
[caption id="" align="aligncenter" width="424" caption="Photo: NAA"]
[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="National Archives of Australia. Photo: http://upload.wikimedia.org/"]
Penyususn katalog koleksi ini adalah pensiunan tentara yang bekerja puluhan tahun di pusat arsip nasional Australia ini.Dia adalah lulusan Royal Australia Air Force School of Languages dengan bidang keahliannya adalah Indonesia.
Dengan menggunakan buku katalog ini sebagai petunjuk pencarian koleksi arsip yang ada, para pembaca akan dapat menelusuri sudut-sudut sejarah yang bukan tidak mungkin sudah tidak dapat kita temukan lagi di Indonesia.
Buku ini disusun secara sistematis berdasarkan kurun waktu dan periode politik di Indonesia, sehingga memudahkan pembacanya mengetahui dan mempelajari secara mendalam apa yang terjadi dengan hubungan antara Indonesia dan Australia. Pada setiap judul arsip yang ada tercantum tahun, judul dan normor arsip. Dengan memanfaatkan informasi ini pembaca dapat langsung mencari arsipnya.
Pusat arsip nasional Australia ini menyimpan secara lengkap catatan sejarah tentang pasang surutnya hubungan Indonesia Australia mulai dari era kemerdekaan, perubahan pemerintahan, era demokrasi terpimpin jaman Soeharto, bangkitnya Partai Komunis Indonesia, Agresi militer Belanda, Konfrontasi dengan Malaysia, kudeta PKI dan bangkitnya pemerintahan Orde Baru dll.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Perdana Menteri Australia Menzies melakukan inspeksi Pasukan Pengawal di Bandara Kemayoran tahun 1959. Photo: NAA"]
Disamping catatan arsip-arsip yang berhubungan dengan catatan sejarah tersebut, NationalArchives of Australia (NAA) juga menympan arsip yang berhubungan denganhubungan luar negeri antara Indonesia dan Australia, kerjasama pertahanan, intelejen dan peristiwa sejarah lainnya.
Dengan mengetahui sejarah perkembangan Indonesia melalui catatan sejarah ini, diharapkan kita tidak menjadi bangsa pelupa sejarah dan menyaksikan perkembangan sejarah tersebut dari sumber aslinya.
[caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Presiden Soekarno berdiskusi dengan Pendana Menteri Australia Menzies di Istana Negara tahun 1959. Phto: NAA"]
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Letnan Jenderal Nasution bersama Perdana Menteri Australia Menzies tahun 1959. Photo: NAA"]
[caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Perdana Menteri Australia Gorton bersama Petinggi miloiter Indonesia tahun 1968. Photo: NAA"]
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Presiden Suharto bersama dengan Perdana Menteri Australia Gorton tahun 1968. Photo: NAA"]
Sumber: National Archives of Australia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H