Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sikap PM Australia Bela Bandar Narkoba ditentang Rakyatnya

22 Januari 2015   17:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="583" caption="PM Tony Abbott. Photo: http://images.smh.com.au"][/caption]

Permintaan PM Australia Tony Abbott kepada Presiden Jokowi untuk menunda dan membatalkan hukuman mati bagi 2 warga Australia yang termasuk dalam kelompok penyelundup narkoba Bali Nine ternyata mendapat tantangan dari rakyatnya sendiri.

Permintaan ampunan dan pernyataan PM Abbott yang menyatakan bahwa Andrew Chan dan Myuran Sukumarantelah menunjukkan penyesalannya dan sudah berubah selama dipenjara mengundang komentar yang negatif terhadap PM Abbott.

Berikut disajikan sebagian dari komentar rakyat Australia terhadap permintaan dan pernyataan PM Abbott ini yang dirangkum dariGold Coast Bulletin

Bottom of Form

Austalophobia : Pekerjaan PM tidak menempel dihidungnya.Mereka melakukan tindak kriminal dan mereka kriminal

Stephen McNamara : Bukankah sangat menakjubkan dalam waktu singkat seseorang dapat berubah ketika mereka tau mereka akan dihukum mati???

Billy Vlahos : Berapa lama mereka sudah dipenjara? Saya pikir hanya sedikit lebih lama dari semalam khan?

Jeff Sankey : Kejadian itu ditangani polisi Australia (AFP) dibawah PM John Howard.Para penyelundup itu sudah tau akan resikonya.Mereka tetap saja tidak perduli, tetapi mengapa mereka sekarang pura pura menaruh perhatian ?

Amanda Roe : Bagaimana PM Abbott tau kalau mereka telah sadar?

Mike Weise: mengapa pemberitaan seperti ini diberitakan? Bukankan mereka sudah tau konsekuensi hukumannya ?

Lynette May Rogers : Mereka perduli pada kejadian criminal di jalan-jalan di lingkungan kita ? Mereka menyelundupkan itu dibayar dan anda Abbott tidak mengerti sama sekali akan arti diplomasi !

Rock Sikwon Harders Coulda : Jemput mereka di perbatasan kita!

Perry Scott : dor dor… selamat tinggal pecundang

Kevin Purcell : Jika politisi ini terlibat untuk menyelamatkan orang yang sebelumnya sudah tau akan resikonya menyelundupkan narkoba jika tertangkap saya mengharap politisi ini juga turun menanggung hukumannya

Leila Haydar : PM Abbott cukup seang bersama Amerika untuk melakukan invasi negara lain dalam perang melawan terror.

Steven Corbett : yang mati dan membuat tuhan Abbit!!!

Melanie Jane Blundell : Mereka tidak perduli tentang pembunuh warga Australia dengan cara mengimport narkoba!!!!!! Dalam pikirannya hanya ada uang, uang dan uang!!!

Sonja Pieroz : oh ya ?

Nigel Howarth : maaf saya tidak tau kalau PM Abbott ini adalah seorang psikolog kriminal, mungkin kriminal ya….

Barb MacArthur : gak cukup PM abbott ! Saya memikirkan keajaiban, tapi kali ini tampaknya tidak akan terjadi.

Peter Irwin: sampah…sampah anda…. tidak memiliki keadilan tanpa hukuman di Australia seperti pedophiles, pemerkosa, pembunuh, penjahat yang semuanya dapat keluar dari tahanan dengan pembebasan bersyarat.Selanjutnya mereka melakukan kejahatan itu kembali !

Jeff Overill : Boo hoo sampai jumpa!

Michael Hardy : Mereka melakukan kejahatan dan mereka tau resikonya.

Glen Crawford : oh jadi Tony Abbott menemui mereka berdua secara pribadi, melakukan diskusi intensif dan langsung tau pikiran dan emosi mereka? Ya… betul sekali!

Alyx Ruby : Bali Nine telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan mengapa kamu bela Abbott? Tembak mereka semua !

Jon Digby-Lord : tidak banyak mendengar dari Abbott dan polisi yang merengek-rengek atas kasus corby ketika dia berada dalam lubang, bersalah atau tidak, bandingkan marijuana dengan heroin!

Carlle Horan : mereka semua sampah!

Sumber : Gold Coast Bulletin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun