Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Magna Negarawan dari Negara Tetangga

26 Januari 2015   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Perdana Menteri Australia aktif bersama 6 mantan Perdana Menteri berkumpul bersama. Photo: http://www.smh.com.au/"][/caption]

Walaupun sistem pemerintahan Australia yang parlementer berbeda dengan Indonesia, peralihan kekuasaan dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya sering kali terjadi.Pergantian kepemimpinan ini bisa saja terjadi akibat menurunnya popularitas Perdana Menteri dan digantikan dengan orang lain yang masih satu partai untuk menyelamatkan popularitas partainyamelawan partai oposisi.Pergantian pemimpin dapat juga terjadi akibat kalah dari partai lawan dalam ajang pemilu.

Walaupun kekalahan itu tentunya sangat menyakitkan, tampaknya ada semacam norma yang dianut oleh para mantan pimpinandi Australia, yaitu umumnya memilih mengundurkan diri dari aktivitas partai, legowo dan tidak mencampuri urusan partai, apalagi mengganggu dan mengkritisi penggantinya. Pengunduran diri ini memiliki dua magna, yaitu pertama menunjukkan pengakuan bahwa era dirinya sebagai pemimpin sudah berakhir karena sudah kalah karena  ada pimimpin lain yang lebih baik.

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Mereka masih akrab. Photo: http://www.smh.com.au/"]

Mereka masih akrab. Photo: http://www.smh.com.au/
Mereka masih akrab. Photo: http://www.smh.com.au/
[/caption]

Magna kedua adalah memberikan kesempatan kepada orang lain di partainya untuk menunjukkan prestasinya yang lebih baik sebagai pennggantinya.Memang ada beberapa mantan pimpinan partai yang kalah kembali berjuang dan muncul kembali kepermukaan, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mencampuri urusan partainya dan tidak memberikan komentar-komentar negatif kepada orang yang menggantikannya.

Pada umumnya setelah terjadi gunjang ganjing pergantian pimpinan partaiyang tentu saja menyakitkan bagi yang dikalahkan, setelah berada diluar pemerintahan hubungan baik para mantan pimpinan partai sekaligus Perdana Menteri ini masih sangat baik dan saling menghormati. Pada berbagai peristiwa penting mereka selalu  diundang dan berkumpul kembali sebagai mantan pemimpin sekaligus negaraan. Mereka sangat bangga menyandang status negarawan dan menghabiskan masa tuanya bersama keluarga.

Pada peristiwa penghormatan terakhir terhadap meninggalnya mantan Perdana Menteri Gough Witlam pada usia 98 tahun yang dikenal sebagai bapak pembaharuan Australia beberapa waktu yang lalu, semua mantan Perdana Menteri Australia yang masih hidup yang berjumlah 7 orang berkumpul memberikan penghormatan terakhirnya.Para mantan Perdana Menteri tersebut adalah : Malcom Fraser, Bob Hwke, Paul Keating, John Howard, Kevin Rudd, Julie Gillard dan Tony Abbott.

Pada saat berkuasa mereka memang sering berseberangan pendapat dan saling berargumen menyerang kebijakan lawan tapi pada saat mereka tidak berkuasa lagi mereka legowo memberikan kesempatan kepada generasi penurusnya yang lebih mampu untuk maju dan memimpin.

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Mereka pernah berkumpul tahun 2008. Mendiang  PM Gough Witlam juga ikut berkumpul (nomor dua dari kiri). Photo : http://www.smh.com.au/"]

Mereka pernah berkumpul tahun 2008. Almarhum mantan PM Gough Witlam juga ikut berkumpul (nomor dua dari kiri). Photo : http://www.smh.com.au/
Mereka pernah berkumpul tahun 2008. Almarhum mantan PM Gough Witlam juga ikut berkumpul (nomor dua dari kiri). Photo : http://www.smh.com.au/
[/caption]

Walaupun diantara mereka pernah terjadi pergesekan yang cukup keras, setelah tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri mereka masih saling menyapa, menghormati dan saling menghargai satu dengan lainnya.Peristiwa yang cukup langka ini berhasil diabadikan dalam bentuk photo bersama 7 mantan Perdana Menteri Australia yang masih hidup saat ini.

Peristiwa ini memang sarat dengan magna karenadisamping menunjukkan sisi kemanusiaan yang saling memaafkan, juga menunjukkan magna kenegaraannya yang bersatu sebagai mantan Perdana Menteri yang pernah mewarnai politik Australia dan membawa Australia menuju perbaikan. Disaat saat negara memerlukannya mereka berkumpul bersatu memberikan sumbangan pemikirannya untuk negaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun