Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Breaking News: PM Tony Abbott Selamat dari Mosi Tidak Percaya

9 Februari 2015   13:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:33 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Tony Abbott sesaat setelah pemungutan suara dan berhasil mempertahankan kepemimpinannya. Photo: Doc. Pribadi

[caption id="" align="aligncenter" width="393" caption="Pemberitaan berhasilnya PM Abbott mempertahankan posisi sebagai Perdana Menteri.Photo: Doc pribadi"][/caption]

Pagi ini baru saja secret ballot (voting tertutup) yang menentukan nasib PM Australia Tony Abbott sudah dilakukan.Dalam perhitungan suara jumlah anggota parlemen dari partai Liberal yang mendukung Tony Abbott mencapai 61 orang sedangkan kelompok yang mengajukan mosi tidak percaya hanya memperoleh suara sebesar 39.Dengan demikian Tony Abbott masih dipercaya sebagai pimpinan partai Liberal dan sekaligus Perdana Menteri Australia.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="PM Tony Abbott sesaat setelah pemungutan suara. Photo: Doc. Pribadi"]

PM Tony Abbott sesaat setelah pemungutan suara dan berhasil mempertahankan kepemimpinannya. Photo: Doc. Pribadi
PM Tony Abbott sesaat setelah pemungutan suara dan berhasil mempertahankan kepemimpinannya. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Gonjang-ganjing politik Australia dalam 1 minggu terakhir  ini semakin meningkat dan tidak menentu. Bermula dari 2 kekalahan partai Liberal pimpinan Perdana Menteri saat ini Tony Abbott secara beruntun pada pemilu di 2 negara bagian, yaitu Victoria dan Queensland dan serangkaian ketidak-puasan masyarakat akibat banyaknya janji-jani pemilu yang belum dipenuhi, gelombang ketidak-pastian masa depan PM Abbott semakin besar.

Dua masalah besar yang sangat mendasar yang dianggap oleh anggota partai Liberal yang membawa keterpurukan ini adalah gaya kepemimpinan PM Abbott yang dinilai kurang mendengarkan masukan dan disconnected program yang dicanangkannya dengan masyarakat Australia. Program PM Tony Abbott yang dianggap tidak menyentuh kebutuhan masyarakat Australia adalah program di bidang kesehatan, pendidikan, jaminan sosial dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Kebijakan luar negeri Australia seperti sikap tegas melawan terorisme dan kebijakan mengurangi masuknya pendatang illegal ke Australia yang dinilai oleh banyak kalangan cukup berhasil tampaknya tidak dapat menutupi kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan PM Abbott.

Pemicu terakhir yang menuai kritik baik dari kalangan partai Liberal maupun partai Buruh sebagai partai opsisi dan juga masyarakat adalah pemberian gelar Knight untuk Pangeran Phillips dari kerajaan Inggris yang dianggap mengurangi indepedensi Australia.

Diperkirakan ganjalan berikutnya disamping dinantikannya perubahan kebijakan yang mendasar adalah pemilu di negara bagian New South Wales yang akan diadakan bulan depan. Mengingat negara bagian New South Wales merupakan salah satu negara bagian terpenting dalam perolehan suara, maka jika partai Liberal mengalami kekalahan lagi, maka sudah dipastikan popularitas PM Abbott dan Partai Liberal pimpinannya akan semakin terpuruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun