Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Thailand Ladyboys

17 Februari 2015   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:02 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu adegan dalam film dokumenter. Photo: http://www.abc.net.au/

[caption id="" align="aligncenter" width="501" caption="Pemenang kontes Ladyboys. Photo: https://mummumwaterville.files.wordpress.com/"][/caption]

Ada cerita dokumenter berseri yang ditayangkan di ABC TV Australia  yang mengulas tentang kehidupan para ladyboys di Thailand.Salah satu episodenya menceritakan bagaimana seorang professional yang telah memiliki pekerjaan mapan dan keluarga serta anak bercerai dan meninggalkan pekerjaan untuk memulai kehidupan “barunya” di Thailand bersama seorang ladyboys dengan membuka bisnis restoran di Bangkok.

Saya tidak ingin membahas tentang masalah kehidupan sexual para ladyboys ini melainkan hanyamelihat dari segi keunikannya saja.Dalam episode tersebut diceritakan kehidupan sehari-hari mulai dari merintis usaha sampai pindahan rumah.Ada adegan yang menurut saya cukup lucu ketika pria tersebut menggotong lemari bersama partnernya ladyboys dan tampaknya ladyboys nya lebih kuat.

Pada suatu saat pria tersebut mengundang anak laki-lakinya ke Bangkok untuk diperkenalkan kepada ladyboys tersebut.Adegan-adegan pertemuan yang mulanya diliputi oleh perasaan canggung akhirnya mencair dan menyadarkan sang anak bahwa ayahnya memiliki partner ladyboys.

Di bagian cerita lain diceritakan bagaimana pihak keluarga  bangga terhadap ladyboys  sebagai penopang ekonomi keluarga dan sangat bangga jika memiliki partner orang asing (bule)

[caption id="" align="aligncenter" width="585" caption="Para Ladyboys di Thailand. Photo: http://www.thailandcostofliving.com/"][/caption]

Thailand tercatat sebagai negara yang memiliki populasi ladyboys terbesar.Istilah ladyboys lebih umum dipakai dibandingkan dengan transsexual yang digunakan untuk menggambarkan seorang yang tadinya laki-laki berubah menjadi perempuan.Sebagian sudah melakukan operasi agar lebih menjadi wanita, akan tetapi mengingat mahalnya biaya operasi sebagian belum melakukan operasi.

Dalam episode tersebut ada juga adegan yang cukup lucu dengan munculnya pertanyaan bagaimana caranya bagi orang yang baru berkunjung ke Thailand untuk pertama kalinya membedakan antara wanita beneran dengan ladyboys.Rupanya pertanyaan ini dijawab dengan sangat mudah yaitu jika seseorang penampilan tampak cantik sekali dengan postur tubuh lebih tinggi dari rata-rata wanita Thailand, maka kemungkinan besar dia adalah ladyboys.Menarik juga ya..

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="salah satu adegan dalam film dokumenter. Photo: http://www.abc.net.au/"]

salah satu adegan dalam film dokumenter. Photo: http://www.abc.net.au/
salah satu adegan dalam film dokumenter. Photo: http://www.abc.net.au/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="salah satu adegan dalam film dokumenter.  Photo: http://www.abc.net.au"]
salah satu adegan dalam serial TV dokumentari. Photo: http://www.abc.net.au
salah satu adegan dalam serial TV dokumentari. Photo: http://www.abc.net.au
[/caption]

Ternyata ladyboys mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat Thailand sebagai bagian dari masyarakat yang ingin survive sama seperti bagian dari masyarakat lainnya.Menurut cerita dokumenter tersebut mereka ingin dihargai seperti sebagaimana wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun