Mohon tunggu...
RR Kinthana Amodya Kusuma
RR Kinthana Amodya Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan sejarah dan budaya terutama tarian tradisional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan dan Persamaan 4 Teori dalam Hubungan Internasional

6 Oktober 2024   23:58 Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam hubungan internasional, terdapat beberapa teori pemikiran yang menjadi dasar dalam dinamika politik global yaitu, realisme, liberalisme, neorealisme dan neoliberalisme. Masing-masing teori memiliki perspektif atau pandangan yang berbeda tentang bagaimana suatu negara berperilaku di dunia internasional. 

Sebelum masuk pada perbedaan dan persamaan antara empat teori tersebut, kita perlu mengetahui pengertian dari setiap teori. Pertama realisme. Realisme merupakan sebuah teori yang mengasumsikan bahwa negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional. Menganggap anarki sebagai kondisi sistem di mana tidak ada otoritas pusat untuk mengatur negara dan bertindak berdasarkan kepentingan nasionalnya. Kedua neorealisme. Menurut Kenneth Waltz dalam bukunya Theory of International Politics (1979). Teori ini menekankan bahwa perilaku negara dipengaruhi oleh struktur sistem internasional yang bersifat anarkis. 

Ketiga liberalisme. Liberalisme adalah teori yang menekankan pentingnya kerjasama dan institusi internasional untuk mencapai perdamaian. Selain itu liberalisme menekankan bahwa negara adalah aktor utama namun ada aktor internasional lainnya selain negara. Keempat neoliberalisme. Neoliberalisme adalah teori yang menekankan pentingnya kerjasama antar negara di dalam sistem internasional. Neoliberalisme juga menekankan peran institusi internasional dalam memfasilitasi kerjasama untuk mencapai kepentingan bersama.

Setelah mengetahui pengertian dari empat teori tersebut, kita dapat melihat adanya persamaan pada setiap teori namun disamping itu tentu saja ada perbedaan diantara keempat teori tersebut. Ada tiga persamaan dari empat teori tersebut, pertama adanya asumsi bahwa negara adalah aktor utama. Baik realisme, liberalisme, neorealisme dan neoliberalisme mengatakan bahwa negara adalah aktor utama. Namun bagi liberalisme dan neoliberalisme selain negara ada pula aktor lainnya. Kedua, negara mengutamakan kepentingan nasionalnya. Bagi realisme dan neorealisme, negara memperkuat kekuatan militernya untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya namun bagi liberalisme dan neoliberalisme negara mempertahankan kepentingan nasionalnya dengan cara kerjasama antar negara. Empat teori tersebut mempunyai prioritas yang sama yaitu mengutamakan kepentingan nasional namun hanya berbeda caranya. Ketiga, adanya aktor yang rasional. Teori- teori tersebut melihat negara sebagai aktor yang rasional, bagi realisme dan neorealisme negara bertindak rasional untuk mempertahankan keamanannya melalui peningkatan kekuatan militer sedangkan liberalisme dan neoliberalisme negara bertindak rasional untuk mendapatkan kepentingannya melalui kerjasama.

Setelah mengetahui persamaannya kita akan membahas perbedaannya, kita dapat membagi menjadi dua, yang pertama perbedaan liberalisme and neoliberalisme dan kedua adalah realisme dan neorealisme. Dari perspektif realisme dan neorealisme negara adalah aktor utama tetapi bagi liberalisme dan neoliberalisme selain negara, ada juga aktor lainnya seperti MNC, NGO maupun institusi internasional. Bagian pertama, perbedaan liberalisme dan neoliberalisme. Teori liberalisme berfokus pada negara dapat saling bekerjasama untuk mencapai perdamaian melalui interdependensi ekonomi jadi negara berusaha untuk menghindari adanya konflik untuk menjaga hubungan interdependensi tersebut. Sedangkan neoliberalisme negara lebih menekankan peran institusi internasional untuk memfasilitasi kerjasama seperti NGO yang terdapat aturan kerjasama untuk membantu membangun kepercayaan dalam sistem yang anarki dan dapat mempengaruhi kebijakan global. 

Bagian kedua, perbedaan realisme dan neorealisme dibagi menjadi tiga bahasan yaitu fokus, anarki dan kekuasaan. Fokus, realisme berfokus pada tindakan suatu negara dipengaruhi oleh sifat manusia yang egois, agresif dan konfliktual. Sedangkan neorealisme berfokus pada sistem internasional yang anarkis lah yang mempengaruhi tindakan suatu negara. Lalu anarki, realisme menganggap anarki sebagai kondisi sistem di mana tidak ada otoritas pusat untuk mengatur negara. Negara bertindak berdasarkan kepentingan nasional dan kekuatan militer untuk bertahan hidup. Sedangkan neorealisme menganggap anarki sebagai struktur yang membentuk perilaku negara. Negara berusaha beradaptasi dengan adanya distribusi kekuasaan untuk melindungi keamanan negaranya. Kemudian kekuasaan, realisme berpandangan bahwa kekuasaan adalah tujuan akhir dari politik internasional, dan negara berusaha untuk meningkatkan kekuatan militernya. Sedangkan neorealisme berpandangan bahwa kekuasaan penting namun negara lebih menekankan pada distribusi kekuasaan sebagai penyeimbang kekuatan (balance of power) dalam sistem internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun