fashion sempat digencarkan oleh maraknya personal color analysis, khususnya di negara Korea Selatan. Banyak sekali influencer atau artis yang melakukan tes personal color untuk mengetahui warna yang cocok bagi kulit mereka. Fenomena ini pun melatar belakangi Indah Aulia Damayanti, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) yang merancang UI/UX aplikasi personal color test.
Dunia     Indah, begitu ia biasa dipanggil, menjelaskan secara singkat terkait personal color test ini. "Tes ini bisa dilakukan untuk menentukan palet warna yang paling cocok bagi tiap orang berdasarkan karakteristik fisik alami mereka," jelasnya. Kombinasi warna-warna yang sudah diidentifikasi dapat digunakan sebagai acuan untuk memperindah penampilan tiap individu.
     Identifikasi warna-warna ini digolongkan ke empat warna musim, yaitu summer (musim panas), winter (musim dingin), spring (musim semi), dan autumn (musim gugur). "Tiap musim memiliki representasi image dan warna yang berbeda-beda. Summer merepresentasikan image ceria dan fresh, winter merepresentasikan image berkharisma dan unik, spring merepresentasikan image berenergi, cerah dan muda, sedangkan autumn merepresentasikan image mewah dan anggun," ujar Indah.
     Dalam pengumpulan data untuk personal color ini, Indah juga mewawancarai orang asal Korea Selatan yang bergelut di bidang tersebut. "Pada tahun 2023, ada studio personal color test yang buka di daerah Surabaya Barat. Saya datang kesana untuk mengambil data, dan untungnya saya dikenalkan oleh orang dari Korea yang paham tentang personal color test sehingga bisa mewawancarainya juga," katanya.
     Seiring berjalannya waktu dalam pengumpulan data, Indah makin mengetahui bahwa personal color test di Indonesia tidak segencar di negara Korea Selatan. Dari sini, Indah semakin mantap untuk menciptakan aplikasi personal color test dengan bantuan developer IT dan bisa diakses oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan handphone tipe Android. Aplikasi ini ia beri nama 'Persona'.
     Untuk tes di aplikasi ini sangat mudah. Para pengguna bisa membuat akun terlebih dahulu, lalu langsung tes. "Tes pertama adalah tes undertone kulit. Tes ini akan memberi tahu kepada pengguna bahwa warna kulit mereka cenderung warm atau cool. Kemudian, tes warna-warna baju yang sesuai dengan hasil undertone pengguna. Setelah itu semua dilewati, maka pengguna akan mendapatkan hasil akhir rekomendasi warna dan fashion," terang Indah.
     Para pengguna bisa mencoba langsung tesnya hanya dengan mengarahkan kamera depannya ke arah wajah pengguna. Hal ini tentu akan memudahkan para pengguna, khususnya pengguna yang baru ingin mencoba personal color test karena bisa diakses dengan mudah dan tidak mengeluarkan biaya.
     Tidak hanya rekomendasi warna dan fashion saja, namun pengguna juga mendapat rekomendasi make up yang cocok untuk pengguna. "Rekomendasi fashion dan make up akan memunculkan brand-brand lokal dan apabila di-klik, maka akan redirect ke marketplace Indonesia," tutur Indah.
     Indah merancang UI/UX 'Persona' menggunakan website Figma, dan developer aplikasi 'Persona' adalah temannya, yang juga merupakan seorang mahasiswa di Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya). Ia menceritakan bahwa terdapat beberapa kendala minor, seperti aplikasi yang beberapa kali pernah error, namun tetap bisa teratasi.
     Saat ini, aplikasi 'Persona' tidak tersedia di Google Playstore karena aplikasi masih di tahap pengembangan. Jika ada yang ingin mencoba aplikasinya, maka bisa scan kode QR yang nantinya akan redirect ke laman download aplikasi tersebut. "Harapannya, aplikasi saya bisa segera disempurnakan dan tersedia di Playstore agar masyarakat luas bisa mencoba personal color test ini," pungkasnya. (tta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H