Merokok adalah suatu kebiasaan membakar dan menghisap tembakau yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Para perokok memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Merokok merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh pria maupun wanita di Indonesia.
Salah satu situs survei asal Amerika Serikat, World Population Review beberapa waktu lalu merilis data tentang negara dengan penduduk paling banyak mengonsumsi rokok. Hasilnya cukup mengagetkan, ternyata Indonesia menjadi negara dengan perokok pria paling banyak di dunia, sebesar 70,5%. Mengungguli beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, hingga Cina.
Meskipun demikian, Indonesia tidak termasuk sebagai negara dengan penduduk paling banyak mengonsumsi rokok. Posisi teratas terdapat negara Nauru dengan tingkat perokok paling tinggi di dunia dengan persentase (52,1%). Diikuti oleh Kiribati (52%), dan Tuvalu (48%). Posisi Indonesia sebagai negara dengan perokok pria paling banyak di dunia mengungguli beberapa negara besar seperti Amerika Serikat (30,9%), Rusia (40,9%), Inggris (21,1%), hingga Cina (47,7%).
Data tersebut diketahui diambil dari riset yang dilakukan sejak 2020 hingga 2022. Beruntungnya, untuk jenis kelamin wanita di Indonesia sangat sedikit yang mengonsumsi rokok dengan persentase 5,3%. Dari data yang didapat, Indonesia tidak masuk ke dalam 20 besar negara dengan jenis kelamin wanita yang paling banyak merokok. World Population Review mencatat bahwa di wilayah Asia Tenggara, tingkat perokok paling banyak adalah Vietnam dengan konsumsi rokok per kapita secara tahunan mencapai 1445 batang pada 2020.
Presentase peringkat perokok sesuai dengan jenis kelamin pria di dunia terdapat Indonesia dengan tingkat paling tinggi dengan persentase (70,5%). Posisi kedua diisi oleh Myanmar dengan selisih yang tidak terlalu jauh dengan Indonesia yaitu (70,2%), dan posisi ketiga negara Kiribati dengan persentase (68,6%). Posisi keempat diisi oleh  Tuvalu dengan persentase (66%), kemudian di posisi kelima ditempati oleh Timor Leste dengan persentase (65,8%).
Sekadar informasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian akibat dari tembakau telah membunuh kurang lebih 8 juta orang per tahun. Jumlah tersebut termasuk perokok dan bukan perokok yang mengalami perokok pasif. Di Indonesia sendiri, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa penerimaan hasil tembakau (CHT) sebesar Rp198,02 triliun sejak 1 Januari--14 Desember 2022. Angka tersebut meningkat 4,9% dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar Rp188,81 triliun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H