Masyarakat merupakan sekumpulan individu labih dari dua orang yang hidup di suatu tempat atau wilayah tertentu dan dalam kurun waktu yang panjang, mereka melakukan berbagai bentuk interaksi. Dalam waktu yang cukup panjang , kumpulan individu yang belum terorganisasikan akan mengalami proses fundamental; adaptasi dan membentuk terorganisasi tingkah laku anggota, dan lambatnya kesadaran berkelompok. Dari proses interaksi akan mengakibatkan terbentuknya suatu komunikasi, konflik, kompetisi, akomodasi, akulturasi dan kooperasi.
Untuk mencapai tujuan dalam suatu kelompok masyarakat, terdapat pranata sosial sebagai sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam masyarakat. Oleh karenaberisi aturan-aturan, pranata sosial bersifat abstrak. Namun terwujud dalam pembentukan suatu lembaga yang digunakan untuk melakukan aktifitas kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, setiap manusia mempunyai hasrat seksual terhadap lawan jenisnya, untuk mewujudkannya maka manusia tersebut akan menikah. Dalam hal untuk berkeluarga, lembaga penikahan lah yang mengurusi. Dengan adanya pranata sosial sebagai kontrol kegiatan dalam masyarakat, akan terwujud suasana yang di harmonis.
Suatu masyarakat mempunyai ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan masyarakat lainnya, yaitu kebudayaan. Kebudayaan sendiri merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok individu dan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya besifat kompleks, luas da abstrak.
Menurut Koenjaningrat, unsur-unsur kebudayaan adalah; peralatan manusia sehari-hari, missal pakaian, senjata dsb; seistem mata pencarian dan system ekonomi; system masyarakat, missal kekerabatan, system perkawinan, dsb; bahasa sebagai media komunikasi; ilmu pengetahuan; dan kesenian, misalnya seni suara, tari dan religi.
Dalam mempelajari suatu etnografi, terdabat dua perdebatan sudut pandang dalam melakukan suatu penelitian, emik dan etik. Emik merupakan sudut pandang yang digunakan berdasarkan masyarakat itu sendiri. Sedangkan etik adalah sudut pandang orang luar yang berjarak(peneliti) dalam menjelaskan suatu fenomena dalam suatu masyarakat. Namun dalam praktiknya, peneliti telah sepakat dalam menggunakan sudut pandang emik ketimbang etik, karena suatu penelitian haruslah secara langsung melibatkan diri dalam masyarakat dan mengamati setiap fenomena yang terjadi dalam rentan waktu yang cukup lama untuk menghindari hasil penelitian yang bersifat subyektif dan demi mendapat data akurat.
sumber referensi :
Ahmad, Beni Saebani.(2012). Pengantar Antropologi. Bandung : CV Pustaka Setia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H