Saya mendapatkan respon seperti ini “Thanks banget kii, kalo lu ngga share, anak fisika gaakan tau” saat saya membagikan antusiasme saya di Instagram karena pihak fakultas memberikan voucher gratis untuk mengikuti kursus online bersertifikat di sebuah platform online course bergengsi internasional. Namun ternyata masih ada satu jurusan yang tidak mengetahui informasi tersebut, sehingga saat teman saya yang berasal dari jurusan tersebut melihat cerita saya di Instagram ia langsung cepat-cepat menghubungi pihak fakultas untuk mendapatkan kesempatan belajar. Pada akhirnya ia senang dan bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk mengikuti kursus online bersertifikat mengenai topik yang ia suka dengan voucher gratis tersebut.
Sedangkan respon “Kikyy, bener banget sumpah!!! Banyak banyakin posting kayak begini dong” saya dapatkan saat saya melakukan publikasi ulang suatu konten. Konten tersebut menjelaskan bahwa tidak apa-apa ketika kita mendapati suatu hari yang tidak positif dan penuh kegagalan, hal tersebut wajar dan yang kita butuhkan hanyalah menerimanya dengan baik.
Kemudian, untuk respon yang ini “Suka banget sama bagian akhirnya, tercerahkan akan sesuatu dan jadi mau tergerak dengan apa yang kita punya saat ini. cihuyy!” saya terima setelah saya membagikan cerita mengenai pengalaman saya mencoba hal yang benar-benar baru, yaitu mengikuti konferensi online. Dalam cerita tersebut saya membagikan antusiasme saya terhadap apa yang saya pelajari saat saya mengikuti konferensi online tersebut.
Dari reaksi-reaksi tersebut, saya sangat senang ketika teman-teman saya pun ikut antusias dan semangat saat membaca hal-hal yang saya bagikan.
Kebahagiaan Nyata Dibalik “Sharing Is Caring”
Sharing is caring, sebelumnya, saya sempat bingung dengan istilah tersebut. Saya sempat bertanya-tanya bagian mana dari sharing yang membantu menebarkan kebahagiaan. Kini saya berhasil menemukan jawaban dari kebingungan saya tersebut melalui reaksi dari teman-teman saya terhadap banyak hal yang saya publikasikan, tiga diantaranya seperti yang saya jelaskan pada paragraf sebelumnya. Mungkin selama ini banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa cerita-cerita kita yang menyiratkan unsur-unsur kebahagiaan, ketika dibagikan walaupun hanya melalui sosial media, sangat berkontribusi untuk meningkatkan rasa semangat dan optimis pada diri orang lain. Bahkan saat kita hanya mengutip atau membagikan ulang suatu tulisan sederhana yang penuh makna sehingga kita pun ikut merasa bahagia, itu cukup untuk membuat orang lain merasakan kebahagiaan yang sama.
Tentu definisi kebahagiaan yang diraih setiap orang akan berbeda, ada yang bahagia karena ternyata ia tidak merasa sendirian dalam mengalami sesuatu, ada yang bahagia karena merasa termotivasi kembali, atau ada yang bahagia karena mendapatkan informasi mengenai peluang untuk mempelajari suatu hal. Walaupun setiap orang menyerap rasa bahagia secara berbeda-beda, tetap saja berkontribusi dalam menginisiasi hadirnya rasa bahagia, adalah suatu kebaikan tak tertandingi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H