Kemarin malam ada gelap diselubungi hujan
Malam ini gelap datang di temani seorang pria,
Dia dijuluki pria di gelapnya malam
Kenampakannya di siang hari tak begitu jelas
Di malam hari yang pertama kuliat dia bersenandung
‘Hidup ini bukan untuk ditangisi’, katanya
Keheningan malam terpecah ketika pria gelap malam itu berteriak
Ternyata di kesenangannya terdapat luka dalam yang dirahasikannya dari siang
Aduannya semua berkisar tentang ketidakadilan tuhan kepadanya
‘Apakah tuhan mengenal diriku’
‘Apakah ketidakadilan tuhan hanya kepadaku’
‘Yang aku tahu tuhan selalu adil sebelum aku lahir’
Di tangisi pertanyaan-pernyataannya yang tak terjawab
Hari-hari semua terlewati dengan kebiasaan berada di larutnya malam
Kesakitannya dirasakan begitu mendalam
Hingga dirasakannya sekali jatuh hati pada kesiangan
Diungkapkan perasaannya sedikit-sedikit agar siang pahami maksudnya
Detik-detik penungguan berakhir, cintanya tertolak oleh keindahan siang hari
Tak disesali hidupnya, seketika pria malam merasa bangga akan hidupnya
Tersenyum pada tuhannya, tertawa bersama tuhannya, semua keresahan hatinya telah di jawab oleh tuhannya
Semuanya terdapat dari ilham di malamnya malam
Hingga akhirnya dia selalu lewati malamnya dengan julukan pria gelap malam yang selalu sayang pada tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H