Mohon tunggu...
nur eviriani pahisa
nur eviriani pahisa Mohon Tunggu... -

-belajar dari ayah dan ibu-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Ibu

12 Oktober 2010   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_287080" align="alignleft" width="300" caption="dari google"][/caption]

hari ini aku sangat rindu pada ibu. entah kenapa.

di sela-sela berjalannya kuliah,  ku ambil handphone, mulai ku pencet tombol-tombolnya, dan kukirimkan pertanyaan pada ibu "ibu sedang apa??" , tak lama berselang lima menit, ada balasan, balasan dari ibu, "ibu sakit nak.". ibu sakit, tiba-tiba aku rindu pada ibu, rindu pada ibu, aku ingin pulang walau sedetik melihat wajah ibu,

"aku rindu ibu" bisikku lirih dalam hati..

"puisi untuk ibu"

Mulanya ku masih pikirkan beribu kata yang tersendat

Dasarnya ku masih menunggu yang datang untuk menghibur

Terlalu banyak ucap yang tak bisa di jamah

Terlalu banyak hidup yang merasa tak adil

Dia lain dari wanita yang diciptakan sama oleh-Nya

Belum ku temukan dimana letak keindahannya

Ku tahu aku tumbuh dari siraman tangannya

Seorang wanita baya berkerudung putih yang menggandeng anak laki-laki

Dia bukan hujan yang bisa menghilangkan kemarau 1000 tahun

Dia bukan pelangi yang ada karena turunnya tetesan hujan

Belum ku temukan apa artinya bagiku

Ku tahu goresan pena emas tak bisa melukiskan tulusnya dengan kata

Ku tahu halusnya sulaman sutera tak bisa melukiskan ikhlasnya dengan ucap

Memang, tak ada kata yang mampu bersua dengannya

Wahai tuhanku

Darahku mengalir ketika dia tulis syair dengan air mata

Gelap hatiku ranum ketika dia sulam sutera dengan beningnya embun

Sanggupkah ku kehilangan permata yang engkau buat dari batu yang tak pernah ada

Sanggupkah ku kehilangan jiwa yang selalu melekat dalam mimpi kehidupan

Wahai tuhanku

Jangan buat matanya mengalirkan setetes air karena goresanku

Jangan buat doanya hilang dari ucapan yang dipanjatkan balutan malamnya

YA Allah Jagalah wanita itu untukku dan untuk orang-orang yang mengasihinya

"I love you mom" get well soon.. dari anakmu yang jauh di seberang..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun