KKN BTV III UNEJ: Media Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi Zappar, Renderforest, dan Kipin School pada Masa Pandemi Covid-19

 

 

Saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi covid-19 yang membuat semua sektor kegiatan termasuk kegiatan pendidikan menjadi terganggu. Dengan adanya kondisi ini Universitas Jember membuat inovasi baru mengenai kegiatan KKN agar kegiatan tersebut tetap berjalan yaitu dengan membuat kegiatan KKN Back To Village ini.  Kegiatan KKN Back To Village III yang diselenggarakan oleh Universitas Jember telah berlangsung mulai tanggal 11 Agustus 2021 dan kegiatan ini akan berakhir pada 09 September 2021. 

Kegiatan KKN Back To Village ini merupakan kegiatan KKN dengan beradaptasi pada kondisi pandemi covid-19. Kegiatan KKN BTV III UNEJ ini berlangsung di daerah asal tempat tinggal masing-masing mahasiswa dengan menyiapkan beberapa tema yang sesuai dengan permasalahan yang ada di daerah tempat tinggalnya. Reza, salah satu mahasiswa Universitas Jember dari Fakultas Keperawatan mengikuti kegiatan KKN BTV III UNEJ.

 Disini lokasi KKN yang diambil oleh mahasiswa berada di Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya. Kemudian berdasarkan wawancara dengan perangkat RT/RW dan sasaran KKN, mahasiswa mengambil tema KKN Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19.  Sasaran KKN pada kegiatan ini adalah seorang guru SD di Surabaya bernama Ibu Nuri Indah Purwanti atau yang biasa dipanggil Ibu Nuri. 

Ibu Nuri ini adalah guru di SDN JEPARA I/90 Surabaya dan saat ini beliau mengajar kelas 3 SD. Alasan saya memilih Ibu Nuri menjadi sasaran KKN adalah karena di masa pandemi ini banyak sekolah yang mengalihkan kegiatan belajar mengajar menjadi secara daring. Hal ini membuat siswa dan guru harus beradaptasi dengan kondisi baru ini. 

Lalu berdasarkan diskusi dengan sasaran KKN yaitu Ibu Nuri, beliau mengatakan bahwa banyak siswanya yang ketika dilakukan pertemuan virtual melalui zoom tidak hadir atau hanya beberapa saja yang hadir. Kemudian saya coba gali lagi apa saja materi yang diberikan oleh beliau dan bagaimana media yang digunakan. Setelah diketahui ternyata sistem sekolah daring SD di Surabaya ini adalah menggunakan Microsoft Teams dimana guru akan memberikan link soal di aplikasi ini lalu siswanya mengerjakan sesuai waktu yang diberikan.

 Dari adanya permasalahan ini akhirnya dibuatlah program kerja KKN sebanyak 4 program berupa sosialisasi protokol kesehatan yang baik dan benar, serta sosialisasi dan praktek mengenai media pembelajaran daring melalui aplikasi zappar, renderforest, dan kipin school  kepada sasaran agar beliau dapat menerapkan kepada siswanya sehingga kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan siswa semangat untuk belajar. Kegiatan KKN ini berlangsung selama 30 hari dengan per minggu nya terdapat laporan yang harus diserahkan pada dosen pembimbing lapangan. 

Pada minggu pertama, kegiatan yang dilakukan adalah identifikasi permasalahan dengan menemui perangkat RT/RW dan sasaran KKN. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, langkah selanjutnya adalah menyusun program kerja KKN sesuai dengan masalah. Memasuki minggu kedua, mahasiswa mulai menerapkan program kerja yang pertama yaitu sosialisasi protokol kesehatan yang baik dan benar. Di minggu kedua ini juga dilakukan program kerja kedua yaitu sosialisasi dan praktek media pembelajaran melalui aplikasi Zappar. Ketika kegiatan berlangsung Ibu Nuri cukup antusias dan memperhatikan dengan baik.

Gambar 1. Praktek menggunakan aplikasi Zappar (Dokpri)

Kemudian pada minggu ketiga dilakukan program kerja yang ketiga yaitu sosialisasi dan praktek media pembelajaran daring melalui aplikasi Renderforest. Kegiatan ini berlangsung dengan baik namun masih ada beberapa hal yang dibingungkan oleh Ibu Nuri karena memang mempelajari aplikasi ini perlu proses. Disini mahasiswa menjelaskan dengan baik dan pelan-pelan agar Ibu Nuri bisa memahaminya. 

Pada minggu keempat tepatnya minggu terakhir kegiatan KKN dilakukan program kerja yang keempat yaitu sosialisasi dan praktek media pembelajaran daring melalui aplikasi Kipin School. Ibu Nuri cukup tertarik dengan aplikasi ini karena penggunaannya yang mudah dan banyak fitur-fitur menarik yang bisa diterapkan pada kegiatan belajar mengajar beliau. Kemudian di akhir minggu keempat ini juga dilakukan evaluasi kegiatan dengan melakukan tanya jawab dan juga memberikan kuesioner.