Mohon tunggu...
R Putri Andani
R Putri Andani Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Public Relations, Politeknik LP3I Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Perlu Memanjakan Obsesi Maupun Tuntutan

9 September 2012   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Semakin sini orang semakin terobsesi masuk PTN. Tak dapat dipungkiri bahwa beberapa orang ingin meraih bangku kuliah di PTN itu juga sebagai ‘gengsi’. Banyak yang berfikir bahwa menjadi mahasiswa sebuah PTN yang terkenal itu akan mendapatkan pendidikan yang (katanya) baik. Namun pandangan itu tidak berlaku bagi saya. Bukti nyata yang saya alami saat ini, beberapa contohnya saat ini saya sedang melangsungkan studi saya yang baru semester 3 di sebuah PTS yaitu Politeknik LP3I Bandung. Saya akan membanding tapi maaf saya sama sekali tidak bermaksud menyombongkan diri. Semester 2 kemarin saja saya mendapatkan IPK 3,75 yang Alhamdulillah besar & memuaskan bagi saya pribadi. Saya mendapatkannya karena para dosennya yang cara menyampaikan ilmunya begitu luar biasa (menurutsaya) tak luput juga disertai kegigihan saya untuk meraih IPK sejumlah itu.Ketika saya sharing dengan teman2 saya yang kuliah di beberapa PTN terkenal di Bandung, mereka hanya mendapatkan IPK 2 koma sekian, mereka tak percaya dengan IPK saya bahkan mereka berkata untuk meraih IPK 3,00 saja cukup sulit. Apakah itu membuktikan bahwa kuliah di PTN bisa menjamin prestasi seseorang ? Itulah yang membuat segelintir siswa lulusan SMA/SMK merasa stress karena obsesi ingin masuk PTN, terkadang itu tuntutan dari orang tua mereka juga. Sadarilah bahwa ternyata banyak PTS yang memiliki kualitas & kuantitas yang tak kalah unggul dari PTN, salah satunya Polteknik LP3I Bandung, BERGENGSI PASTI !

:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun