Mohon tunggu...
Raden Pucuk Pinus
Raden Pucuk Pinus Mohon Tunggu... -

Hadir dimuka bumi 25 tahun yang lalu. Saat ini giat belajar tentang CSR serta menjalankan program CSR di sebuah perusahaan pertambangan di Indonesia. Berusaha mendorong Corporate untuk menerapkan konsep Triple Bottom Line pada bisnisnya untuk menjaga keseimbangan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Hobby menulis yang dituangkan dalam Kompasiana serta www.csrbusinessindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Wadai Pasti Belalu

26 Juli 2010   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:35 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Judul tulisan ini memang sedikit "nyeleneh" bahkan bisa jadi membingungkan. Memang dengan sedikit numpang tenar dengan Judul Film Indonesia yang "beken" di era tahun 90-an, sebenarnya itu adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Banjar yang sering digunakan oleh seseorang kepada sobatnya dgn nada bercanda yang berarti "sebentar lagi hidangan akan datang". [caption id="attachment_205218" align="aligncenter" width="300" caption="pelatihan ibu-ibu pkk dan pemberdayaan koperasi"][/caption] Makanan ringan atau wadai dalam bahasa Banjar sering digunakan dalam hidangan pelengkap makan pokok ataupun dalam menghormati tamu yang sedang berkunjung. Tak jarang banyak orang memproduksi makanan ini secara massal untuk memenuhi kebutuhan konsumen, walau demikian penganan ini hanya untuk daerah dan kalangan tertentu saja yang dapat menikmatinya. Dalam masyarakat binaan panganan ini jarang kita jumpai baik yang diolah sendiri secara sederhana maupun dalam bentuk kemasan di warung-warung. Padahal produk ini bisa diolah dengan cara yang sangat sederhana tanpa menggunakan teknologi dan alat modern sehingga pengolahannya murah dan mudah. Namun yang menjadi kendala di warga binaan adalah kurang mengerti bagaimana cara membuat makanan ringan yang sehat dan bebas dari bahan pengawet sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi keluarganya. Sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Banjar, pada bulan puasa dan menjelang Lebaran biasanya makanan kecil ini selalu diincar penggemarnya dan sangat laris terjual di pasar tradisional yaitu Pasar Wadai (red : Pasar Kue) hal ini merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. [caption id="attachment_205224" align="aligncenter" width="300" caption="hasil kreasi kue-kue ibu-ibu pkk pasca pelatihan"][/caption] Sebagai bentuk pemberdayaan ibu rumah tangga dan koperasi di pedesaan, maka PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Distrik KCMB berinisiatif mengadakan Pelatihan Pengolahan Aneka Kue Kering dan Kue Basah yang bersinergi antara Koperasi Alam Subur Desa Rantau Bakula dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 6-7 Juli 2010 bertempat di Balai Desa Rantau Bakula. Dalam kegiatan ini diharapkan ibu-ibu dapat membuat sendiri penganan yang sehat dan digemari oleh masyarakat terutama menjelang bulan puasa dan lebaran, sehingga diharapkan dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga bahkan jika hasilnya bisa dijual dapat menambah penghasilan keluarga. Materi pelatihan yang disampiakan anatara lain : 1.Pengolahan Aneka Kue Kering : Keping Pinda, Cakar Ayam, Putri Salju, Kastengel, Semprit Mentega Mawar, Kacang Telur Royco, Akar Pinang, Keripik Pisang, Roti Manis. 2.Pengolahan Aneka Kue Basah : Bolu Karamel, Lapis Legit, Bolu Kukus Pelangi. Diakhir kegiatan M.Usman atas nama aparat desa berterima kasih kepada PT PAMA distrik KCMB terhadap pembinaan kepada warga desa (khususnya ibu-ibu dan koperasi) dengan harapan semoga kegiatan ini bermanfaat dan bisa membangkitkan kegiatan usaha kecil di desanya. *) dimuat juga di webiste www.csrbusinessindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun