Mohon tunggu...
Rozy 12410044
Rozy 12410044 Mohon Tunggu... -

Nama: Fahrur Rozi\r\nAlamat: Mojokerto, Kec. Trowulan\r\nLulusan: SMA Ar-Risalah Lirboyo, Kediri\r\n\r\nUiniversitas: UIN Maliki Malang\r\nTgl Lahir: 18-09-1994\r\n\r\nHobi: Anime, menggambar, Main PES\r\nStatus: Masih SIngle... (belum punya cewek).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mulai Hari Ini

7 Oktober 2014   03:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:07 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernahkah anda menghadiri sebuah acara pertemuan, seperti pesta ulang tahun, acara pernikahan, pesta dansa misalnya, dan memperhatikan para wanita membentuk kelompok dengan wanita sendiri dan para pria membentuk kelompok pria sendiri, seakan mereka saling tidak membutuhkan atau memperdulikan kelompok yang lain? Walaupun begitu mereka terkadang melempar pandangan ke kelompok lain dengan hasrat, tetapi sia-sia. Kemudian, anda menyaksikan beberapa pria datang menghampiri para wanita dengan dadakan, suasana ruangan dan acara tersebut tiba-tiba berubah. Mereka dengan mudahnya membaur, bergurau dengan sesukanya, bercanda bebas, dan begitu bersemangat sekali. Sementara itu, anda hanya duduk termangu sendirian di kursi sambil menatap mereka. Minum salah, merokok salah, pokoknya melakukan sesuatu serba salah (Salting). Lebih parahnya lagi, saat memperhatikan mereka, anda merasa bahwa pria yang sedang mandatangi para wanita itu jauh lebih kalah dibandingkan dengan anda. Kalah tampan, kalah baik, kalah sopan santun, kalah gaya, bahkan kalah dalam segi religi. Hampir seakan tidak ada keistimewaan yang terdapat pada pria itu jika dibandingkan dengan anda sendiri. Itu menurut persepsi anda. Anda bertanya-tanya apa sih yang sesungguhnya dicari wanita itu dalam diri pria tersebut? Kenapa kog ada ya wanita begitu tolol seperti itu bisa tertarik kepada pria itu dibandingkan dengan pria seperti anda? Bukanya wanita itu tahu persis kalau pria itu adalah “Play boy”... bahkan dengan mudah bisa mengecewakan pada akhirnya nanti... Sedangkan anda yang baik, cukup terpelajar, serius menjalani hubungan dengan wanita kog malah dicuekin, malah di palingkan, malah dianggap biasa-biasa saja di pojokan ruangan??!!!... Sialan.. Buulsheet... Kurang ajar...Jan**************.... kata burukpun muncul satu persatu dari mulut anda.

Anda benar! Namun, itu menurut diri anda sendiri. Para gadis tidak akan menilai anda seperti penilaian anda. Justru anda akan dinilai bukan pria sejati. Seorang yang tak punya kebribadian menarik, malah bisa jadi berjiwa agak sensitif, pencemburu, ragu-ragu, malu, penakut, dan agak tolot. Justru jika anda tidak bisa merubah, anda bisa dinilai tidak punya penampilan diri yang menarik sebagaimana yang diharapkan oleh para wanita. Tidak diragukan lagi, mereka para wanita ingin berteman dengan pria, tetapi hanya dengan para pria yang mau mengambil inisiatif/langkah pendekatan yang mau menyapa mereka dengan baik terlebih dahulu, bukan malah sebaliknya pria yang mengharap wanita menyapa terlebih dahulu. Mereka para wanita mengharapkan perhatian dari pria bukan lewat sikap misterius yang harus ditebak-tebak, melainkan lewat perkataan, sapaan, dan sikap yang hangat. Awalnya mungkin anda akan merasa heran dengan sikap wanita tersebut, namun begitu pula wanita juga akan merasa heran dengan sikap anda. Anda dianggap sebagai pria yang tidak mengerti dengan perasaan wanita, dianggap terlalu dingin, juteeek, cueek, dan sebagainya. Jika anda sudah terlanjur seperti itu, anda malah dibekukan/didiamkan sekalian di pojok ruangan dari pada keasyikan mereka harus terganggu oleh keanehan anda. Jadi, bila anda memang ingin sekali mendekati para wanita, maka lihatlah pada diri mereka dahulu, bukan pada diri anda yang anda lihat dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun