Mohon tunggu...
I.RzQ
I.RzQ Mohon Tunggu... Freelancer - Hanyalah seorang penikmat kata

Tanpa arah kemana kaki ini melangkah dari masa lalu,sekarang,Dan nanti. Mungkin disuatu saat Kan ku temukan kemana arah ku bertepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Judul

29 Mei 2020   17:00 Diperbarui: 29 Mei 2020   16:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala mendung menutupi terang hari.
Gemuruh angin kencang bertiup,hujan pun membasahi.
Membawa ingatku akan rasa benci.

Sungguh,
aku benci padamu,diriku.
Yang tau tapi tak mau.

Sungguh,
aku benci padamu,diriku.
Yang mengerti tapi tak menjalani.

Sungguh,
benci ini adalah sayangku padamu,diriku.
Agar kau ingat tuk jadi,
Yang mau atas Tau mu.
Yang menjalani atas apa yang kau mengerti.

Bersama akhir rintik hujan,
Dan kembalinya terang hari.
Semoga,tumbuh bunga indah yang kan bermekaran dihari nanti.

Keterpasaan hanya akan memberi duri,dihati.

Kerelaan akan memberi mawar indah,pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun