Mohon tunggu...
Mohamad Rozkit Bouti
Mohamad Rozkit Bouti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trying Everything

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengubah Hidup dengan Kemauan

18 Februari 2022   19:14 Diperbarui: 18 Februari 2022   19:20 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.pexels.com

Mulai dari entah zaman kapan hingga saat ini, mungkin kita sudah banyak mendengar orang-orang yang menyebut dirinya sebagai motivator. Ia akan mengatakan berbagai hal yang akan meningkatkan rasa kepercaya diri dan motivasi dalam menjalani hidup, benar? Apakah anda termotivasi dengan apa yang mereka katakan.

Motivasi yang berasal dari motivator mempengaruhi kita untuk lebih bersemangat lagi melakukan sesuatu. Dan benar saja, dalam proses mendengarkan motivasi hingga selesai acara kita akan merasa termotivasi. Namun, beberapa waktu saat kita berada di rumah semuanya berubah, kemana semangat tadi? Apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Ya, semuanya akan menjadi tanda tanya, bukan hanya untuk anda, tapi mungkin Sebagian besar orang mengalami fenomena seperti ini.

Akhirnya, semangat ikut menyusut dari waktu ke waktu. Sebenarnya bagaimana cara megendalikannya untuk tetap konsisten? Karena pasti kita merasa semangat kita sangat meluap-luap saat mendengar motivasi, namun tak lama malah menyusut.

Mari kita petakan, motivator adalah pihak eksternal yang memberikan stimulus motivasi kepada kita. Sedangkan, diri kita adalah suatu keutuhan internal yang penuh mengendalikan tindakan kita. Tentu ada presentase bagi seseorang antara pengaruh internal dan eksternal. Tapi, menurut teori humanistik mengatakan bahwa walaupun banyak stimulus yang datang dari eksternal, tapi hasil akhir tetaplah dikembalikan kepada pihak internal atau diri sendiri yang berhak memutuskan.

Kita mempunyai kendali penuh atas diri sendiri. Artinya, berbagai motivasi yang datang dari luar seharusnya dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Hal ini sangat berkaitan dengan kemauan.

Pekerjaan akan terasa menyenangkan saat kita mengerjakannya dengan kemauan. Pekerjaan akan selesai saat kita ada kemauan. Kita bukanlah robot yang dikendalikan hanya dengan perintah. Kita manusia yang punya kebebasan dalam memilih. Dalam hal ini seperti memilih untuk punya kemauan konsisiten dalam suatu hal.

Saat kita memiliki kemauan, maka kita akan berusaha untuk tetap konsisten. Setidaknya kita akan berusaha untuk tetap konsisten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun