• Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Asesmen jenis ini menuntut siswa untuk berpikir secara kompleks dan memecahkan masalah.
Sedangkan kelemahannya yaitu :
• Lebih sulit untuk menilai. Jawaban siswa pada asesmen jenis ini dapat bervariasi dan sulit untuk dinilai secara objektif.
• Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memeriksa. Penilaian asesmen jenis ini membutuhkan waktu yang lebih lama karena jawaban siswa dapat bervariasi dan kompleks.
Secara umum, asesmen berbasis open ended question memiliki lebih banyak kelebihan daripada kelemahannya. Asesmen jenis ini dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, dan meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan asesmen berbasis open ended question:
• Penggunaan rubrik penilaian yang jelas dan komprehensif. Rubrik penilaian dapat membantu guru untuk menilai jawaban siswa secara objektif dan akurat.
• Pemberian umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Umpan balik yang konstruktif dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
• Penggunaan teknologi untuk membantu dalam penilaian. Teknologi dapat membantu guru untuk menilai jawaban siswa secara lebih efisien.
Dari penjelasan di atas, keterbukaan pemikiran dan gagasan Asesmen Berbasis OEQ merupakan dua komponen kunci yang dapat mengubah lanskap pendidikan.Â
Maudy Ayunda telah memberikan inspirasi dengan keterbukaan pemikirannya. Implementasi Asesmen Berbasis OEQ dapat membantu menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam, kreatif, dan relevan bagi siswa. Menciptakan ruang bagi ide-ide baru dan berpikiran terbuka dalam pendidikan adalah langkah penting menuju masa depan pendidikan yang lebih cerah dan inovatif.